Ibnu Qayyim Al-Jauziyah bertutur: ”Jika manusia tahu bahwa kematian mengehentikannya dalam beraktivitas, maka ia pasti akan melakukan perbuatan dalam hidupnya yang pahalanya terus mengalir setelah mati.” semoga catatan ini menjadi salah satunya ... bismillah by: www.familyonline-shop.com

Rabu, 26 Agustus 2015

krisis

Bismillah ...

saat sedang menulis ini, saat ini , saya sedang mengalami krisis percaya diri yang sangat akut, may be ...

NOTED

astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah

mom, i need you now..

oke, mulai sekarang, cukup banyak diem aja,
jangan banyak berkata kata

sip

Kamis, 06 Agustus 2015

Jangan mau diatur orang lain

Jika Allah suka lakukan, jika Allah tidak suka tinggalkan,
Alkisah suatu hari, ada seorang pedagang di sebuah pasar, datanglah seorang pembeli kepadanya, dan terjadilah dialog sebagai berikut:
Pembeli (Pb): “ini harganya berapa bang?” (dengan muka senyum dan ramah)
Penjual (Pj)  : “tuh gak liat ya, kan udah ditulis disitu, baca aja sendiri?” (dengan muka sinis dan sangat menyebalkan)
Pb           : “eh,  Loe jadi penjual kok gitu, gak sopan amat ?” (dengan muka semakin sinis)
Pj            : “suka suka gue donk, dagangan-dagangan gue,apa urusan loe?”
Pb           : “gak mau gue beli dagangannya?”        
Pj            : “gak beli juga gak papa, terserah loe”
Pb           : “dasar pedagang error”
Pj            : “biarin, terserah gue”
Hmm, lalu sang pembeli menyingkir dari tempat tersebut dan datanglah pembeli ke 2:
Pb           : “ini harganya berapa bang?” (dengan muka rapah dan tersenyum)
Pj            : “gak liat ya, itu ka nada tulisannya?” (dengan muka sinis)
Pb           : “oh iya gak liat bang, maaf maaf” (dengan masih tersenyum manis)
Pj            : “maaf maaf, emang mau beli?” (dengan muka sinis)
Pb           : “iya bang, beli 1 kilo ya?” (Dengan tersenyum manis)
Pj            : “yah, Cuma mau beli sekilo doank” (dengan nada sebel)
Pb           : “iya nih bang, rejekinya baru bisa beli sekilo dulu, he” (dengan tetap tersenyum)
Pj            : “nih,”
Pb           : “makasih bang” (dengan muka yang sangat ramah dan menyenangkan
Dan kemudian sang pembeli pertama bertanya kepada pembeli kedua,
Pb1        : “kok bisa sih, pedagang rese gitu, malah senyum senyum n beli disana”
Pb2        : “ah, saya gak mau tingkah saya bergantung dan di atur oleh perbuatan orang lain, biarkan saja orang lain sebel sama saya, sinis sama saya yang penting saya tetap ramah, kalo misalnya orang sinis kita ikut sinis, kalo orang marah kita ikut marah, itu kan namanya kita diatur oleh perbuatan orang lain, saya gak mau seperti itu, biarlah Allah yang mengatur perbuatan dan tingkah saya, karena Allah meminta saya berbuat baik kepada orang lain, berarti saya harus melakukannya”

MMQ, 27 Juni 2011

Manajemen Keuangan Keluarga

Bismillah
Mencoba menuliskan hasil tasqif tanggal 12 Juni 2011, 
 
MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA
Harta adalah amanah Allah, yang kita tidak punya kekuasaan seluas-luasnya untuk menghabiskannya, sesedikit apapun harta yang ktia punya akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah... jadi yang penting bukan bagaimana menghabiskan harta kita tapi bagaimana meningkatkan keberkahan atas harta kita.
Rumah tangga muslim adalah rumah tangga yang dibangun berlandaskan syariat islam, ada nilai keimanan, akhlak yang baik, keutamaan yang mulia,
Sebab-sebab perselisihan yang iasanya terjadi dalam rumah tangga antara lain:
*lemahnya hubungan dengan Allah, yang perlu di ingat, kita sama sama mempertanggungjawabkan kepada Allah atas seluruh amalan-amalan kita,
*tekanan kebutuhan dan kekurangan, hmm... kita harus bisa menggeser antara keinginan dan kebutuhan ...
*keinginan melipatgandakan harta tanpa perhitungan yang matang,
*lemahnya kepercayaan suami istri
*Kurangnya ilmu manajerial
Pengelolaan Anggaran Rumah Tangga:
*menjadi manajer hebat, segala sesuatu tanpa ilmu adalah buta, kita harus banyak belajar dari pengalaman orang.
*mengektifkan harta, semua yang kita miliki akan dimintai pertanggungjawabannya, harta kita adalah pinjaman, jadi fikirkan bagaimana meningkatkan keberkahan atas harta itu
*tidak konsumtif, harus punya program, dan membiasakan anak tidak konsumtif, misalnya ketika kita pergi belanja dengan anak kita, sebelum belanja tulis apa yang akan kita beli, (kalo Cuma di awang-awang, nanti niatnya Cuma beli sabun sama sikat gigi malah jadi pengen beli nutrijel, perabotan dan yang lain) jadi harus bisa membedakan mana yang benar2 kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan, harus bisa NGEREM, dan kalo kita ngajak anak2 belanja, pesankan kepada anak misalnya “kakak, nanti di supermarket jatah belanja kakak 2000 ya, terserah kakak mau beli apa aja, tapi harganya maksimal 2000” dengan seperti itu mudah2an anak tidak berkeinginan membeli banyak hal yang tidak penting, dan kalo ini sudah dibiasakan nantinya akan melekat pada diri anak, (yang dicontohkan di keluarga sang pembicara, jika pekan ini sang anak membeli sesuatu senilai 1800, pekan depan akan ditagih yang 200, “bunda karena pekan kemarin kakak belinya Cuma 1800 berarti masih ada 200, jadi pekan ini 2200 ya”, atau jika anak berkeinginan membeli sesuatu seharga lebih dari 2000, ia akan berucap “bunda kakak mau beli ini tapi harga nya 2300, nanti yang 300 kakak bayar di rumah ya bunda”.... hmmm..
*menghindari hutang
*disiplin dalam pengeluaran
*dukungan semua anggota keluarga
Prinsip yang perlu dipegang : pengeluaran rutin hanya di biayai pemasukan tetap
Untuk bisa berani mengambil resiko besar kita harus punya program yang detail, karena seringkali kita hanya bangun saat kepepet,
Aturan dalam pengelolaan perekonomian keluarga:
*suami bertugas mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga
kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya ,Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.(Qs Anisa:34)
*istri wajib menangani urusan rumah tangga
*mencari usaha yang halal dan baik
*bekerja sesuai dengan batas kemampuan
*melatih anak mengelola uang
Hal-hal yang harus diperhatikan:
*membiasakan menabung (di awal gajian)
*mendahulukan infak
*hati-hati terhadap hutang
*atur pengeluaran
*bedakan kebutuhan dan keinginan
*sediakan dana darurat
*persiapan dana untuk kebutuhan yang akan datang

Misalnya, sebagai contoh, saat gajian, sisihkan 5% misalnya untuk zakat, infak , sedekah (dana ini gak boleh dipinjem untuk yang lain),
Kemudian sediakan dana pelapis , yaitu dana cadangan untuk kondisi darurat misalnya 5 % juga
Setelah itu bikin 4 POS pengeluaran, yaitu logistik, rohani, sekunder, dan tersier
Pos Logistik, adalah kebutuhan pokok sehari-hair kita, misalnya sandang, pangan, papan
Pos Rohani, adalah dana untuk keluarga kita, untuk ummat, untuk haji
Pos Sekunder, misalnya untuk masa depan, seperti sekolah, asuransi, rekreasi.
Pos tersier, misalnya untuk investasi
Mengenai bagian dari pos pos itu disusun berdsarkan musyawarah, dan dalam penyusunan harus realistis dengan kemampuan, dengan prinsip anggaran seimbang dalam posnya, fleksibel dalam pelaksanaannya
*saya tidak mengikuti hingga akhir acara karena harus “ngejar” kereta ke bogor hari itu ...
Silahkan menambahkan, semoga bermanfaat

Senin, 03 Agustus 2015

Target = #utanglunaskpr2015

katanya mimpi itu harus di tulis, target itu harus di tulis, biar makin tertanam di otak, makin semangat ...


Bismillah, teringat postingan beberapa waktu lalu tentang utang disini hingga kemuldian ada beberapa temen fb yang share tentang utang bank, termasuk kpr syariah, selama ini kami menganggapnya gpp lah, toh itu kan udah di halalkan oleh negara, kalo kita gak percaya sama negara mau percaya sama siapa coba?

tapi kembali menilik tulisan tulisan ustadz yang di share kami mulai makin gelisah, sampe2 saya nyeletuk ke suami, "bi utang kpr nya masih lama takut dosa ribanya makin banyak, gimana kalo sekarang kita alihkan utangnya ke tempatnya ustadz erwandi yang BMT bintaro, katanya itu beneran murni syariah lho, soalnya kemarin baca gini gini tentang KPR syariah (sambil ngejelasin yang kmrn dibaca) :

bisa juga baca disini muslimorid

atau disini konsultasisyariah

Berikut kesimpulan terkait beberapa hal yang layak untuk dipersoalkan secara hukum syari’at:
1. Dalam aturan syariat, barang yang dijual secara kredit, secara resmi menjadi milik pembeli, meskipun baru membayar DP.
2. Nilai 80% yang diberikan bank, hakikatnya adalah pinjaman BUKAN kongsi pembelian rumah. Dengan alasan:
  • Bank tidak diperkanankan melakukan bisnis riil. Karena itu, bank tidak dianggap membeli rumah tersebut.
  • Dengan adanya DP, sebenarnya nasabah sudah memiliki rumah tersebut.
  • Dalam praktiknya, bank sama sekali tidak menanggung beban kerugian dari rumah tersebut selama disewakan.
3. Konsep KPR syariah tersebut bermasalah karena:
  • Uang yang digunakan untuk melunasi pembelian rumah statusnya utang (pinjaman) dari bank.
  • Nasabah berkewajiban membayar cicilan, melebihi pinjaman bank.
  • Jika bank syariah menganggap telah membeli rumah tersebut maka dalam sistem KPR yang mereka terapkan, pihak bank melanggar larangan menjual barang yang belum mereka terima sepenuhnya.
Keterangan di atas adalah ringkasan dari artikel yang diulas Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi dalam majalah Pengusaha Muslim edisi 24, yang secara khusus mengangkat tema studi kritis produk perbankan syariah.

atau pernah baca di artikel lain bahwa dalam KPR syariah ada dua akad dalam satu transaksi , sperti disni pengusahamuslim

“Rasululloh shallallahu `alaihi wa sallam melarang dari dua transaksi jual beli dalam satu jual beli” (HR at-Tirmidzi dan dishohihkan al-Albani dalam Irwa’ al-Gholil 5/149).

 ah, dan  sebenernya banyak mungkin hal hal yang berkaitan dengan ini, tapi selama ini masih menutup mata ... alhamdulillah banyak teman2 yang sayang dan kemudian mengingatkan, dan inilah yang menjadi cambuk buat kami untuk segera berazzam melunasi utang, sampe sampe suami dateng langsung ke bank menanyakan prosesi KPR kita tinggal berapa utangnya, dan jreng jreng ternyata masih 130an juta (kalo nglunasin akhir tahun ini) , padahal udah nyicil hampir 3 tahun masing2 2,1 juta yang artinya udah 75 juta lebih dari utang awal 152 juta...  wew ternyata cuma berkurang dikit, tapi Bismillah , semoga benar2 bisa merealisasikan target kita, utang lunas 2015 ... Bismillah Ya Allah mudahkan urusan kami, mudahkan niat kami dalam melunasi utang.

hadits dari ‘Abdullah bin Ja’far, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ

Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Sedangkan ada dalil yang menegaskan tentang bahaya berutang, di antaranya adalah do’a Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat yang meminta perlindungan pada Allah dari sulitnya utang.
Dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَانَ يَدْعُو فِى الصَّلاَةِ وَيَقُولُ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ » . فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنَ الْمَغْرَمِ قَالَ « إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ  .

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di dalam shalat: Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak hutang).” Lalu ada yang berkata kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta perlindungan dari hutang?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.” (HR. Bukhari no. 2397 dan Muslim no. 589).

 




Sabtu, 18 Juli 2015

perpisahan 3 pekan mas harits

bismillah
ceritanya krn pengasuh fawwaz sakit, sy nitip harits dikebumen, sekalian nganter pengasuhnya fawwaz pulang..
pertimbangannya krn mw ramadhan, dan sy takut belum bs maksimal mengurus kedua batita dg tanpa art dan msh kerja.. jadilah demi kebaikan dan gizi semuanya, sy titipin sementara.. alhamdulillah disambut riang gembira oleh mbahnya.. (sampe2 ga boleh diajak balik ke jkt dan nelponin terus hampir tiap hari)

eh tp br dua pekan dikebumen, mas harits dijemput yangti yangkungya ke madiun...

sepekan dimadiun kemudian abi dan ummi nyusul mas harits..

Ya Allah, sy berjanji semoga ini terakhir kalinya perpisahan ini (kecuali untuk study nanti)

harits berubah drastis, mungkin krn rasa rindunya yg teramat dalam, selama dimadiun 9 hari, harits selalu nempol ke sy, bahkan adeknya nenenpun seringkali ga boleh, mintanya digendong ummi, kalo umminya pergi sebentar aja, langsung teriak2 nyariin.. duh harits maafken ummi

sampe2 sesekali sy gertak krn ga berhenti menangis mnt dipeluk umminya sedang dedekny butuh nenen segera dan sdg nangis juga, ah entahlah sptnya sikap sy ini salah tp bingung musti ngapain untuk menghentikan tangisnya..  mah dibiarin aja kok org2 diluar udh "memperingatkan" agar mas harits segera diam..

perubahan berikutnya ttg pola makan, sy dapati cerita positif saat dirumah mbahnya dan yangti nya.. makannya lahap banget nget nget..
eh tp ketjka sy dtg menjemput langsunglah gmw makan..

duh harits kenapa kl lg kunjungan ke rumah yangti yangkungnya harits selalu menunjukan hal hal negatif yaaa, shg sy makin terpojok dan dianggap kurg berhasil mjd ibu..
begini salah begitu salah..

love you nak.. semoga makin sholeh dan sayang dedek fawwaz

Minggu, 05 Juli 2015

Peranmu, surgamu

Ustz. Poppy Yuditya
Kuliah Akademi Orangtua Parenting Nabawiyah
Sabtu 20 Juli 2015

/https://ihei.wordpress.com/2015/06/30/peranmu-surgamu/
Peran muslimah
Berapa jumlah perempuan disebut dlm Al Qur’an? Semua tercakup dr zaman Nabi Adam sampai akhir zaman. Ternyata hanya 20 yg disebut secara dzahir. Dari 20 tsb ternyata Allah hanya menyebut 1 nama saja, yakni Maryam. 19 lainnya tak disebutkan.
Mengapa?
Krn akhlaqnya paling sempurna dan bisa jd hanya Maryam yg terbebas dari aib.
Ini bukan berarti yg lain tidak mulia, namun Allah jaga aib mereka.
Perempuan dlm Al Qur’an :
Belum menikah
Maryam, Ratu Balqis, 2 perempuan yg bertemu Nabi Musa, sdr perempuan nabi Musa,
Sdh menikah
Hawa, istri Nuh, istri Luth, Sarah, Hajar, Zulaikha, Asiyah, Istri Imron, istri Zakaria, Hafsah, Aisyah, Zainab, istri abu Lahab, Khaulah binti Tsa’labah
Ibu
Hawa, Sarah, ibunda musa, istri imron, istri Zakaria, Maryam
seringkali qt berpikir bahwa kita bs mendapatkan surga krn mendidik anak. Bgmn kalau kita blm punya anak?
Hipotesis ini tdk selalu tepat. Lihat perbandingannya : dalam Al Qur’an yang terbanyak dibahas adalah peran istri, yakni sebanyak 54%. Muslimah sbg pribadi 19% dan sbg ibu 27%.
Peran istri menempati porsi paling besar peran perempuan yang disebutkan Allah dalam Al Qur’an.
maka kita tersadar kembali akan makna hadits ini…
“Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad)
Kita berjuang keras utk menjadi ibu terbaik bagi anak2… Namun, simak hadits ini..
” … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita.
Para shahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?”
Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka bertanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)
meski kita sering gondok dan kesal pd suami..tapi ingat2 bahwa ini smua utk keridhoan Allah.
Wanita surga tdk berpikir siapa yang salah..ia hanya berkata seperti dlm hadits berikut,
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?”
Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!”
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”
(HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah)
sangat jarang malaikat melaknat manusia, kecuali untuk urusan “kasur”. Beware…
seberat apapun..setiap peran yang ditetapkan Allah adalah untuk kebaikan kita. Tidak ringan, tetapi ada kebaikan jangka panjang yg Allah berikan.
jika anak2 melawan pd kita, tidak menurut dsb, jangan berpikir “anak ini harus diapakan”.
1. Tanya dulu pd diri sendiri, apakah sdh melakukan atau belum. Misal kita bingung bgmn agar anak mau menghafal Qur’an. Sebelumnya, apakah kita sdh menghafal juga?
2. Cek, bagaimana ketaatan kita pada suami
3. Periksa, bagaimana sholatmu? Bagaimana doamu?
Kesuksesan mendidik anak bukan krn teori parenting, tips2 mendidik anak dsb. Tapi krn Allah ridho.
So yg harus menjadi concern kita adlh bgmn membuat Allah ridho. Krn jika Allah ridho, Ia memberi segala yang kita inginkan.
Standar perempuan shalihah itu seperti perempuan2 shalihah yg tersebut dalam Al Qur’an.
kerangka taat dan menunaikan kewajiban/kebaikan pd suami adalah untuk mendapatkan ridho Allah. Apakah setelahnya suami semakin sayang dan cinta, itu hanyalah bonusnya
Penuhi inventory kepala kita dengan profil dan kisah2 istri shalihah.
Kisah 2 perempuan yang bertemu nabi Musa adlh kisah ttg perempuan bekerja. Mrk bekerja krn menggantikan ayahnya yg sedang sakit. >> wanita harus punya alasan untuk bekerja. Dan jika bekerja, tidak ikhtilat (misal dinas luar dg rekan lawan jenis).
Ratu Balqis : pemimpin Negeri Saba’
meninggalkan kesombongan dan mudah menerima kebenaran
Ibunda Musa : rela berkorban untuk keselamatan anaknya (Nabi Musa)
kisah saudara perempuan nabi Musa : mengikuti peti Nabi Musa yang dihanyutkan di sungai Nil
menggambarkan sosok perempuan yg pintar, mampu bernegosiasi dan amanah.
Hawa berkhianat krn membujuk suaminya makan buah khuldi. Namun Hawa masuk surga krn ia bertaubat.
hati2 dengan bisik2 kita pd suami, krn bisa sangat mempengaruhinya.
Istri Nuh : tidak percaya pd suaminya saat ia membuat perahu, menjelekkan suami di depan anak2nya. Beware
istri Luth : melanggar amanah suami. Beware
Sarah : wanita yg sangat berharap punya anak. Jika ada keinginan dlm diri kita untuk tidak memiliki anak (lagi), jangan2 ada yg bermasalah dg fitrah kita.
Hajar : ibu menyusui, tdk tahu mau kemana saat bersama Nabi Ibrahim, ditinggal sendirian entah dimana, dsb, namun tidak banyak bertanya.
jangan jadi ibu2 rempong
nabi Ibrahim hanya menjawab singkat2 saat Hajar bertanya. Sbg manusia biasa, mungkin Ibrahim mau menjelaskan, tapi beliau sendiri tidak tahu apa jawabannya.
Para suami seringkali semakin bingung dengan pertanyaan2 kita. Yang dilakukan Khadijah saat Nabi bingung adalah menenangkannya, membawanya ke tempat tidur dan menyelimutinya. Bukan memborbardirnya dengan pertanyaan2
Hajar berlari bolak-balik antara Shafa-Marwah, pada posisi yang masih bisa mengawasi bayi Ismail.
Hikmahnya adalah jika ibu bekerja, pastikan pandangan mata tetap dapat terjaga pada anak2 kita. 10 tahun pertama adalah fase sangat penting dalam menumbuhkan tauhid anak.
Zulaikha : terpesona kerupawanan Nabi Yusuf dan menggodanya
jangan merasa aman dari fitnah selingkuh. tetap jaga diri dan mohon perlindungan Allah.
Asiyah istri Fir’aun :
kita tidak menanggung dosa suami, namun suami bertanggung jawab atas kita.
Maka permudahlah, permudahlah suami kita.
Jika suami kita zhalim, kita tetap bisa masuk surga. Tapi mungkin saja suami terganjal masuk surga karena kita.
istri Zakaria : istri mandul yg dapat memiliki anak dgn seijin Allah
Aisyah : difitnah, lalu minta ijin pada Nabi untuk keluar ke rumah ortunya.
saat mendapat fitnah, kita jangan terburu2 mengklarifikasi karena bisa saja isunya menjadi bola panas. Tenangkan diri dulu.
istri Abu Lahab : mengompori suami dlm kejahatan
dukunglah suami dlm kebaikan, bukan dlm kejahatan
Zainab : bercerai krn suami tdk mampu menaikkan dirinya, dan istri tdk menurunkan dirinya, pdhl keduanya adalah org yg sholeh.
pernikahan yg tdk bisa dipaksakan krn sudah diusahakan untuk setara tetap sulit sekali
tinggikan suami di hadapan anak2, jangan pernah menjelekkan
Istri imron : banyak berdoa selama mengandung agar dikaruniai anak yg sholeh dan menazarkannya untuk Allah
Menarik, rupanya dari semua perempuan yang disebut dalam Qur’an, tdk ada tentang wanita yang sangat menginginkan punya suami. Tidak ada keyakinan bahwa letak kebahagiaan adlh dg memiliki suami. Simak kisah Maryam, Balqis dll. Mereka tetap bahagia meski tidak berpendamping.
jangan habiskan waktu berlebihan untuk pekerjaan2 rumah tangga. Memasak sampai 5 jam, menyetrika terlalu perfect dsb.
Krn kita juga punya kewajiban belajar dan berkarya (tilawah, baca kitab, baca buku dll). Permudah pekerjaan, didik anak2 untuk mandiri.
Gak usah iri sama suami. Berbuat saja yang Lillah, yg terbaik untuk Allah.
Buatlah suami merasa tenteram (QS. Ar rum 21). note : cek lagi profil istri “setenang malam” dari kajian tafsir bersama ust.Herfi
Kita tdk akan ditanya ttg berapa uang kita untuk membantu suami, tp ditanya ttg rumah suami kita.
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga dan akan dimintai tanggungjawab atas kepemimpinannya, dan WANITA adalah penanggung jawab terhadap RUMAH SUAMINYA dan akan dimintai tanggungjawabnya serta pembantu adalah penanggungjawab atas harta benda majikannya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
>> bebas najis/tidak, rapi/tidak dll
perhatikan PRIORITAS dalam menjalankan peran kita :
1. Ilmu vs Amal
2. Wajib vs Sunnah
3. Quality vs Quantity
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”. (QS. An Nisa : 9)
-end-
diresume oleh : Indra Fathiana

Pengingat !!!

Kita tdk akan ditanya ttg berapa uang kita untuk membantu suami, tp ditanya ttg rumah suami kita.
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga dan akan dimintai tanggungjawab atas kepemimpinannya, dan WANITA adalah penanggung jawab terhadap RUMAH SUAMINYA dan akan dimintai tanggungjawabnya serta pembantu adalah penanggungjawab atas harta benda majikannya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
>> bebas najis/tidak, rapi/tidak dll

sumber : https://ihei.wordpress.com/2015/06/30/peranmu-surgamu/

Rabu, 01 Juli 2015

Harits VS Fawwaz








cerita Fawwaz

Bismillah ...

duh kasian si fawwaz jarang ada fotonya, hehe ga sebanyak harits dulu yang tiap bulan bikin postingan perkembangannya,
semoga dimaklumi yaaa, karena kalo mau moto fawwaz ada mas harits, diminta hapenya.. haha















perkembangan BB nya
lahir 3 kg
3 pekan 3,9 kg
3,5 bulan 6,7 kg
4,5 bulan (5 juli 2015) 7,2 kg

 fawwaz bisa miring pertama kali usia dua bulanan, tapi setelah itu gak rajin miring miring... 
allhamdulillah 4 setengah bulan ini, mulai rajin tengkurep, semangat ya sholih...

Selasa, 30 Juni 2015

mati

tetiba semalem ketiduran pas nenenin fawwaz, dan belum shalat isya, mungkin kelelahan di kereta, akhir2 ini memang comuter line serasa lebih sesak, sehingga badan rasany lebih cepat lelah, eh atau ini efek melahirkan anak kedua ya...


dan semalem entah apa yang saya fikirkan, tapi saya bersyukur dapet mimpi tentang mati

jadi tetiba saya mimpi, salah seorang teman meninggal, dan saat proses penguburan jenazahnya, jenazahnya di lempar oleh temen saya juga, dan saat dilempar itu jenazahnya tercabik cabik, trus seperti orang kesurupan jenazah itu menghentak2kan badannya dan ingin kembali ke dunia ingin bersedekah lebih banyak.

udah langsunglah saya bangun dan ketakutan, badan rasanya juga capek bgt, sampe2 saya minum susu 3 kotak, minum air putih satu gelas, buru2 shalat isya...



Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Alloh, bagi-Nyalah segala penentuan. Dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Al Qoshosh: 88)

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, ia berkata: ‘Ya Robbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang sholeh yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja, dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (Al Mu’minun: 99-100)

“Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan. Yaitu kematian!” (HR At Tirmidzi no. 2460

“Ada dua kenikmatan yang seringkali mayoritas manusia tertipu dn merugi di dalamnya. Yakni kesehatan dan kesempatan,” ungkap Rosululloh Sholollohu alaihi wasallam dalam sebuah hadits shohih. (HR Bukhori no. 5933 dan At Tirmidzi no. 2226) 

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertaqwalah kalian kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al Hasyr: 18)
 
 
Ya Allah jadikanlah kematian kami khusnul khotimah, berkahilah dan terimalah amalan amalan kami.. aamiin
   

Senin, 22 Juni 2015

"sementara"




duh, karena rasa kangen yang begitu mendalam kepada mas harits, hampir tiap hari musti telp sekali dua kali tiga kali ...

tanggal 15 Juni 2015 mas harits akhirnya dianter ke kebumen, bersama eka (pengasuh fawwaz) yang sakit, sebenernya sakitnya gak terlalu parah, cuma batuk dan radang tenggorokan, teteapi eh tetapi karena sakitnya itu, (semua rumah saya yang bereskan dan fawwaz saya yang pegang) akhirnya saya jadi tahu beberapa hal buruk tentang ia, yang bikin illfill buanget deh,
akhirnya kebetulan banget eka minta istirahat di rumah, yasudah, sekalian kuanter dan sepertinya gak kuminta balik lagi ... maapken ya ka

tanggal 15 juni jam 18.00 berangkat, mendadak, eka baru bilang pengen pulang jam 3 sore, langsung beli tiket lah via 021 121, jam 15.30 fixed keputusan harits di rumah kebumen, jam 15.30 mas harits dijemput bang dul dan idwan ke daycare, jam 4 kami berangkat ke stasiun naik taxi bareng eka fawwas dan harits, nyampe stasiun jam 17.30, syaa masih harus nuker tiket dan beli tiket bayi, dan akhirnya alhamdulillah 17.55 bisa duduk di kereta sawunggalih malam, dan 5 menit kemudian kereta berangkat...

jam 1 dinihari sampai gombong, dan ternyata abinya harits langsung ngebeliin tiket ke jkt hari selasa malem,,,, semangat fawwaz, alhamdulillah sepanjag perjalanan fawwaz anteng dan tidur...

semangat mas harits, jangan lupakan ummi ya nak, bentar lagi kita berkumpul bersama lagi yes...






pengaruh teman bergaul

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)


tetiba teringat hadits ini ...

alhamdulillah, sependek ini dikaruniai banyak sekali teman teman shalihah, meski dengan berbagai cara pandang yang berbeda, tetiba teringat sejak berjualan, banyak sekali teman teman baru bermunculan...
awalnya merasa tidak nyaman dengan kehadiran mereka, tapi lama kelamaan, apa yang mereka kerjakan semua benar dan baik... jadi kuputuskan,,,, apa apa yang baik dari mereka selama itu berdasar atas sunnah rasulullah, terima saja, justru sekarang jadi lebih banyak belajar dari mereka...

mereka yang sangat menjaga dirinya,
mereka yang selalu patuh pada suaminya,
mereka yang gigih mendidik anak anaknya,
mereka yang gemar mencari ilmu,

alhamdulillah

artikel muslim.or.id


Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab-adab serta batasan-batasan dalam pergaulan. Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dampak buruk akan menimpa seseorang akibat bergaul dengan teman-teman yang jelek, sebaliknya manfaat yang besar akan didapatkan dengan bergaul dengan orang-orang yang baik.

Pengaruh Teman Bagi Seseorang

Banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemakisatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.
Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau :
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Perintah Untuk Mencari Teman yang Baik dan Menjauhi Teman yang Jelek

Imam Muslim rahimahullah mencantumkan hadits di atas dalam Bab : Anjuran Untuk Berteman dengan Orang Shalih dan Menjauhi Teman yang Buruk”. Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa dalam hadits ini terdapat permisalan teman yang shalih dengan seorang penjual minyak wangi dan teman yang jelek dengan seorang pandai besi. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab. Sekaligus juga terdapat larangan bergaul dengan orang yang buruk, ahli bid’ah, dan orang-orang yang mempunyai sikap tercela lainnya.” (Syarh Shahih Muslim 4/227)
Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah mengatakan : “Hadits di ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Hadits ini juga mendorong seseorang agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”( Fathul Bari 4/324)

Manfaat Berteman dengan Orang yang Baik

Hadits di atas mengandung faedah bahwa bergaul dengan teman yang baik akan mendapatkan dua kemungkinan yang kedua-duanya baik. Kita akan menjadi baik atau minimal kita akan memperoleh kebaikan dari yang dilakukan teman kita.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’adi rahimahullah menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan pertemanan dengan dua contoh (yakni penjual minyak wangi dan seorang pandai besi). Bergaul bersama dengan teman yang shalih akan mendatangkan banyak kebaikan, seperti penjual minyak wangi yang akan memeberikan manfaat dengan bau harum minyak wangi. Bisa jadi dengan diberi hadiah olehnya, atau membeli darinya, atau minimal dengan duduk bersanding dengannya , engkau akan mendapat ketenangan dari bau harum minyak wangi tersebut. Kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba yang berteman dengan orang yang shalih lebih banyak dan lebih utama daripada harumnya aroma minyak wangi. Dia akan mengajarkan kepadamu hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan agamamu. Dia juga akan memeberimu nasihat. Dia juga akan mengingatkan dari hal-hal yang membuatmu celaka. Di juga senantiasa memotivasi dirimu untuk mentaati Allah, berbakti kepada kedua orangtua, menyambung silaturahmi, dan bersabar dengan kekurangan dirimu. Dia juga mengajak untuk berakhlak mulia baik dalam perkataan, perbuatan, maupun bersikap. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman dekatnya dalam tabiat dan perilakunya. Keduanya saling terikat satu sama lain, baik dalam kebaikan maupun dalam kondisi sebaliknya.
Jika kita tidak mendapatkan kebaikan-kebaikan di atas, masih ada manfaat lain yang penting jika berteman dengan orang yang shalih. Minimal diri kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatn buruk dan maksiat. Teman yang shalih akan senantiasa menjaga dari maksiat, dan mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, serta meninggalkan kejelekan. Dia juga akan senantiasa menjagamu baik ketika bersamamu maupun tidak, dia juga akan memberimu manfaat dengan kecintaanya dan doanya kepadamu, baik ketika engkau masih hidup maupun setelah engkau tiada. Dia juga akan membantu menghilangkan kesulitanmu karena persahabatannya denganmu dan kecintaanya kepadamu. (Bahjatu Quluubil Abrar, 148)

Mudharat Berteman dengan Orang yang Jelek

Sebaliknya, bergaul dengan teman yang buruk juga ada dua kemungkinan yang kedua-duanya buruk. Kita akan menjadi jelek atau kita akan ikut memperoleh kejelekan yang dilakukan teman kita. Syaikh As Sa’di rahimahulah juga menjelaskan bahwa berteman dengan teman yang buruk memberikan dampak yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan dari segala aspek bagi orang yang bergaul bersamanya. Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik mereka sadari maupun tidak. Oleh karena itu, sungguh merupakan nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman yaitu Allah memberinya taufik berupa teman yang baik. Sebaliknya, hukuman bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk. (Bahjatu Qulubil Abrar, 185)

Kebaikan Seseorang Bisa Dilihat Dari Temannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan teman sebagai patokan terhadapa baik dan buruknya agama seseorang. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar memilih teman dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Jangan Sampai Menyesal di Akhirat

Memilih teman yang jelek akan menyebakan rusak agama seseorang. Jangan sampai kita menyesal pada hari kiamat nanti karena pengaruh teman yang jelek sehingga tergelincir dari jalan kebenaran dan terjerumus dalam kemaksiatan. Renungkanlah firman Allah berikut :
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً
Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al Furqan:27-29)
Lihatlah bagiamana Allah menggambarkan seseorang yang teah menjadikan orang-orang yang jelek sebagai teman-temannya di dunia sehingga di akhirat menyebabkan penyesalan yang sudah tidak berguna lagi.

Sifat Teman yang Baik

Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah berkata :
وفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال : أن يكون عاقلاً حسن الخلق غير فاسق ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا
Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia” (Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36).
Kemudian beliau menjelaskan : “Akal merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang bodoh. Karena orang yang bodoh, dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu. Yang dimaksud dengan orang yang berakal adalah orang yang memamahai segala sesuatu sesuai dengan hakekatnya, baik dirinya sendiri atau tatkala dia menjelaskan kepada orang ain. Teman yang baik juga harus memiliki akhlak yang mulia. Karena betapa banyak orang yang berakal dikuasai oleh rasa marah dan tunduk pada hawa nafsunya, sehingga tidak ada kebaikan berteman dengannya. Sedangkan orang yang fasik, dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah. Orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, tidak dapat dipercaya dan engkau tidak aman dari tipu dayanya. Sedangkan berteman denagn ahli bid’ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan kejelekan bid’ahnya. (Mukhtashor Minhajul Qashidin, 2/ 36-37)

Hendaknya Orang Tua Memantau Pergaulan Anaknya

Kewajiban bagi orang tua adalah mendidik anak-anaknya. Termasuk dalam hal ini memantau pergaulan anak-anaknya. Betapa banyak anak yang sudah mendapat pendidikan yang bagus dari orang tuanya, namun dirusak oleh pergaulan yang buruk dari teman-temannya. Hendaknya orangtua memperhatikan lingkungan dan pergaulan anak-anaknya, karena setap orang tua adalah pemimpin bagikeluarganya, dan setiap pemimpin kan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Allah Ta’ala juga berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُون
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan “ (At Tahrim:6).
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’an.
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.

Penulis: Adika Mianoki
Artikel Muslim.Or.Id




Nasehat Syaikh Shalih Al Fauzan Dalam Menyambut Ramadhan

Suatu saat, Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah mendapat pertanyaan, “kami mengharapkan dari anda suatu bimbingan dan arahan yang berkaitan dengan kedatangan bulan Ramadhan? Apa yang wajib dilakukan oleh seorang muslim dalam menghadapi hal itu?”
Beliau menjawab :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan pengikutnya, dan segenap para sahabatnya. Amma ba’du.
Tidak lama lagi, hilal bulan Ramadhan yang diberkahi akan muncul dengan membawa berbagai kebaikan dan keutamaan bagi umat Islam. Inilah bulan yang Allah jadikan penuh dengan keberkahan, dimana pada bulan ini [dahulu] diturunkan al-Qur’an.
Allah menetapkan pada bulan itu ada Lailatul Qadar/malam kemuliaan. Allah mewajibkan puasa pada bulan ini kepada segenap kaum muslimin. Dan Allah mensyari’atkan puasa Ramadhan ini bagi seluruh umat Islam.
Siang harinya diwarnai dengan puasa. Malam harinya diisi dengan sholat malam. Dan apa-apa yang ada diantara waktu-waktu itu dihiasi dengan dzikir kepada Allah ‘azza wa jalla serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan berbagai jenis ketaatan.
Oleh sebab itu, semua waktu yang ada pada bulan itu penuh dengan keberkahan, semuanya mengandung kebaikan. Dan semuanya merupakan ghanimah/perbendaharaan dan harta yang sangat berharga bagi seorang muslim.
Maka sudah semestinya bagi setiap muslim untuk bergembira dengan datangnya bulan ini; karena pada bulan ini dia akan mendapatkan jalan keselamatan dari berbagai kebinasaan dan kehancuran.
Hal itu dikarenakan bulan ini menyajikan untuknya banyak sekali kebaikan dan sebab-sebab keselamatan, yaitu apabila dia benar-benar memahami agungnya kedudukan bulan ini dan memetik faidah darinya dengan sebaik-baiknya.
Adapun orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan ‘mampu’ membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain.
Bahkan, bisa jadi dia akan menganggap bulan Ramadhan adalah bulan untuk bermalas-malasan. Bulan untuk menyantap berbagai makanan dan minuman.
Bulan untuk tidur di siang hari dan begadang di malam hari -tanpa faidah- sehingga dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya. Bahkan terjatuh dalam dosa.
Karena keburukan/dosa pada bulan itu akan dilipatgandakan dosanya daripada di bulan-bulan yang lainnya dan diberikan ganjaran hukuman yang lebih berat, sebagaimana pula pada bulan itu kebaikan akan diperbesar pahalanya.
Amal kebaikan pada bulan itu akan diperbesar pahalanya di sisi Allah jauh lebih banyak daripada amal kebaikan serupa yang dilakukan pada waktu-waktu selainnya. Demikian pula perbuatan-perbuatan maksiat maka dosanya jauh lebih berat, dan itu semuanya adalah disebabkan kemuliaan waktu yang ada pada bulan ini.
***
Dicuplik dari website beliau : http://alfawzan.af.org.sa/node/7473

Penerjemah: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel Muslim.Or.Id

Kamis, 11 Juni 2015

Dikarenakan utang, sulit terampuni dosa. Benarkah itu?

kala iitu, kami masih sama sama minim ilmu mengenai hutang ... dulu ketika temen2 seangkatan mulai mencicil rumah, akupun bilang ke abinya harits, "bi, kayaknya kita segera nyari rumah ya, mumpung belum ada anak, atau anak anak belum sekolah, belum butuh banyak biaya"


jreng jreng jreng,

akhirnya saat anak pertama kami harits lahir, abinya harits, langsung survey banyak lokasi buat nyari rumah, dan dapet beberapa, singkat cerita terbelila rumah dengan cicilan 2,1 jt per bulan dengan jangka waktu 10 tahun...


akhir2 ini abinya harits mulai risau terkait hutangnya, beberapa kali bilang "mi, kalo punya rejeki targetnya : bayar hutang rumah, beli mobil, naik haji, ya"

hehe padahal saya yang miskin ilmu ini bebebrapa kali ngerayu, "bi, gaji ummi kan utuh nii (kami hidup sehari hari dari gaji abinya harits yang goolongan II c di pusdiklat, disana jarang ada tambahan dines dan uang lainnya seperti disetjen, alhamdulillah cukup) nah bagaimana kalo kita mencicil mobil dari gaji ummi, biar uangnya ngumpul (hehe selama ini uang sayaa lebih banyak sy kirim ke ortu atau buat beli kebutuhan yang gak terlalu penting.. hihi)

dilain waktu " bi, tanah belakang rumah dijual, bisa lho dibeli dengan mencicil dr gaji ummi, jadi nanti bisa kapan2 ngeluasin rumah kebelakang"

tapi jawaban abinya harits tetap sama " mari kita hidup tenang tanpa hutang, jangan sampai kegiatan keseharian kita jadi diatur oleh utang"

hehe bener aja, sekarang saya baru mengerti kata kata abinya harits... 

sekarang disaat gaji kami yang masih pas pasan (dibanding temen2) --> uang sisa gaji kami kumpulkan untuk modal, dan diusahakan jangan diambil2 biar terkumpul, alhamdulillah kami selalu merasa cukup, bahkan ketika ada rejekin mendadak, alhamdulillah semua bisa dialokasikan untuk modal dulu,
rumah masih berantakan, gadjet suami masih seadanya, penampilan keluar juga seperlunya saja

alhamdulillah Ya Allah doa kami, cukupkanlah kami, berilah kami rasa qanaah, kecukupan atas rizki yang Engkau beri, aamiin

kami gak meminta lebih banyak lebih banyak, kami hanya meminta cukup,

cukup untuk naik haji, cukup untuk beli mobil, cukup untuk punya rumah, cukp untuk mendidik anak2, cukup untuk orang tua, cukup untuk sedekah, dan kecukupan lainnya


aamiin

ini ada artikel di  rumaysho.com tentang utang....
semoga menjadi pengingat bagi diri yang miskin ilmu ini

lagi lagi terimakasih abu harits, atas segala nasehat dan cintamu yang sederhana untukku ...

Kita bisa lihat pelajaran dari hadits berikut.
Dari Abu Qatadah Al Harits bin Rib’i bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri berkhutbah di depan khalayak ramai. Kemudian beliau menyebutkan pada mereka bahwa jihad fii sabilillah (jihad di jalan Allah) dan beriman kepada Allah adalah sebaik-baiknya amalan. Kemudian ada seorang lelaki yang berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Tuan jika saya terbunuh dalam jihad, apakah semua kesalahan saya akan dihapuskan?” Beliau menjawab,
نَعَمْ إِنْ قُتِلْتَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَأَنْتَ صَابِرٌ مُحْتَسِبٌ مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ
Benar, jika kamu terbunuh fii sabilillah dalam keadaan sabar, mengharapkan pahala Allah, sedang maju, dan tidak lari mundur ke belakang.” Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang engkau katakan tadi?” Orang itu berkata lagi, “Bagaimana pendapat Tuan jika saya terbunuh dalam jihad, apakah semua kesalahan saya akan dihapuskan?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
نَعَمْ وَأَنْتَ صَابِرٌ مُحْتَسِبٌ مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ إِلاَّ الدَّيْنَ فَإِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ قَالَ لِى ذَلِكَ
Benar, jika kamu terbunuh fii sabilillah dalam keadaan sabar, mengharapkan pahala Allah, sedang maju, dan tidak lari mundur ke belakang. Kecuali kalau engkau memiliki utang. Sesungguhnya Jibril mengatakan hal itu kepadaku.” (HR. Muslim no. 1885).
Hadits di atas menunjukkan bagaimanakah keutamaan jihad dan manfaat beriman kepada Allah. Keduanya disebut sebagai sebaik-baik amalan. Untuk jihad perlu ada kesabaran, niatannya mengharap pahala dari Allah, bukan untuk mengharap dunia, serta tidak pengecut di medan perang. Disebutkan pula bahwa pengampunan dosa bisa diperoleh dari jihad, namun dengan catatan orang yang berutang harus lepas dari utang.
Apa utang yang dimaksudkan di sini?
Adapun yang tercela dalam hadits adalah orang yang berutang dan mampu melunasi utangnya namun enggan untuk melunasi karena khawatir hartanya berkurang atau hilang. Beda halnya jika tidak mampu atau ada udzur untuk melunasi. Lihat Nuzhatul Muttaqin, hal. 122.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Jika seseorang berperang di jalan Allah dengan sabar, mengharap pahala dari Allah, dan tidak bersifat pengecut di medan perang, maka dosa-dosanya akan terampuni kecuali jika ia memiliki utang. Utang ini tidaklah jadi gugur hanya karena yang berperang itu mati syahid. Karena utang adalah hak sesama manusia. Hak manusia mestilah ditunaikan.
Inilah yang menjadi dalil tentang bahayanya berutang. Tidak pantas bagi seorang muslim meremehkan masalah utang. Namun di zaman ini, utang begitu dijadikan hal yang mudah. Ada orang yang sengaja berutang (dengan kredit) padahal ia sebenarnya tidak butuh dengan barang yang ia beli, yang dibeli hanyalah barang tersier (pelengkap saja). Ia membeli barang tersebut dengan kredit atau semacamnya. Nyatanya, barang ia beli saja tidak ia butuh.
Ada orang miskin juga yang membeli mobil dengan harga 80.000 riyal (240 juta rupiah) padahal sebenarnya ia cukup menyewa saja dengan 20.000 riyal. Namun itulah karena kurangnya peduli pada agama dan lemahnya keyakinan.
Kami nasehatkan bahwa hendaklah seseorang tidak mengambil kredit. Kalau memang dibutuhkan, maka ambillah dengan harga yang paling kecil yang mungkin untuk dilunasi. Kurangilah pula untuk berutang.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 2: 526).
Kami berdoa, moga Allah memberikan kita ketakwaan, menjauhkan diri dari murka Allah dan mencukupkan kita dengan rezeki yang Allah beri.

Selesai disusun di pagi hari penuh berkah di Pesantren Darush Sholihin, 11 Dzulqo’dah 1435 H
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh TuasikalFans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoComInstagram RumayshoCom


 


Minggu, 07 Juni 2015

Metode menghafal quran untuk anak

Resume Seminar
Metode menghafal Al-Qur'an untuk Anak
Oleh: Ustadz Muhammad Firman
Masjid Agung Sunda Kelapa, 28 Maret 2015

Pesan Islam kepada setiap keluarga muslim adalah agar menjadikan tujuan "Bersama di dunia hingga ke surga" sebagai visi utama sesuai perintah Allah di dalam QS. At-Tahrim ayat 6:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi tersebut, tidak ada cara selain menciptakan suasana Islami bervisi surgawi di rumah-rumah kita, bukan suasana pasar atau yang lainnya.

Bagaimanakah suasana islami itu?

Ialah suasana seperti di masjidil haram dan masjid nabawi. Dimana setiap sudutnya diisi oleh para penghuni yang tak pernah berlepas diri dari kegiatan melantunkan bacaan Al-Qur'an, majelis ta'lim dan berdzikir kepada Allah SWT. Seperti itu pula yang semestinya dilakukan di rumah-rumah keluarga muslim.

pertama, dakwah antar anggota keluarga. Jangan bosan untuk saling mengingatkan dalam mengerjakan kebaikan dan menjauhi kemungkaran.

kedua, ta'lim wa ta'allum (belajar dan mengajar). Setiap anggota keluarga hendaknya mengisi waktu dgn aktivitas mencari ilmu dan saling menyampaikan ilmu.

ketiga, senantiasa melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an di rumah.

keempat, senantiasa berdzikir kepada Allah dalam setiap aktivitas.

Yang tak kalah penting adalah peranan rumah sebagai tempat yang utama bagi pendidikan anak, bukan tempat yang lain. Bukankah Allah titipkan anak kepada kita? Maka jangan titipkan lagi kepada orang lain!

Urgensi kegiatan mempelajari Al-Qur'an, salah satunya terdapat dalam QS. Fathir ayat 29.

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi"

Satu hari saja kita lewati tanpa interaksi dengan Al-Qur'an, maka aktivitas yang merugi/sia-sia pasti akan mengisi.

Darimana kita memulai membiasakan anak-anak untuk mempelajari Al-Qur'an?
1. Berikan teladan, biasakan diri kita sebagai orang tua berinteraksi dengan Al-Qur'an,
2. Jaga anak agar tidak banyak bermain yang menyia-nyiakan waktu,
3. Menyediakan waktu khusus dan rutin untuk mempelajari Al-Qur'an.

Metode mengajarkan hafalan Al-Qur'an:
-Talaqqi (menuntun bacaan) ayat per ayat, berulang-ulang sampai dapat terhafal dengan runut
-'Bermain' tebak letak ayat. Minta anak membacakan ayat pada bilangan yang kita sebutkan
-Konkordansi (pengulangan kata). Ajak anak menghitung jumlah kata tertentu dalam 1 surat, 1 juz, dst. Kemudian uji.
-Untuk menguatkan hafalan, ajarkan anak membaca dan menghafal secara mundur, mulai dari ayat terakhir dari suatu surat.

Wallahu a'lam bishshawwab. 😊

Jumat, 05 Juni 2015

10 BERSAUDARA BINTANG AL QUR`AN


 

10 BERSAUDARA BINTANG AL QUR`AN
WUJUD KOMITMEN ALLAH MENJAGA KEMURNIAN AL QUR`AN

sumber : sygma

Alquran adalahsatu-satunya Kitab Suci agama samawi yang terjaga kemurniannya hinggasekarang. Alquran bahkan terbebas dari "ramuan" campur tangan sipenerimanya sendiri, Muhammad, karena ia adalah Nabi yang umi, tidakbisa membaca dan menulis. Selain itu, Alquran sendiri menyatakan bahwaucapan Muhammad itu adalah wahyu (QS An Najm, 53: 3-4).

SebagaiKitab Suci agama samawi, Alquran tentu turun dan diwahyukan dari"langit", dari Yang Mahatinggi. Ada banyak bukti yang tidakterbantahkan mengenai argumentasi ini. Secaranyata, tidak ada seorang manusia pun yang hingga saat ini mampu membuatyang setara dengan Alquran, seperti yang ditantangkan Allah Swt. dalamAlquran. Artinya, sangat jelas, Alquran bukanlah "karya" manusia dantidak ada campur tangan manusia pula di dalamnya.

Secara tertulis, tidak kurang dari 70 ayat dalam Alquran menyatakan bahwa Allah Yang Mahatinggi-lah yang menurunkan Alquran. Selainmenurunkan dan mewahyukan Alquran, Allah Swt. berkomitmen menjagakemurniannya hingga Hari Kiamat. Sebagai salah satu wujud komitmen-Nya,Allah menciptakan jutaan penghafal Alquran di seluruh dunia.Indonesiasendiri memiliki ribuan penghafal Alquran. Fakta ini bisa dengan mudahdilihat di masjid-masjid besar saat bulan Ramadhan. Para imam yangmengimami qiyamullail di masjid-masjid itu hampir rata-rata adalahustadz yang hafal Alquran.

Fakta mutakhir tentang hal ini di Indonesia adalah SEPULUH BERSAUDARAPENGHAFAL ALQURAN. Kesepuluh bersaudara ini tidak lahir dari keluargayang khusus mendalami Alquran. Mereka malah lahir dari ayah yanganggota DPR, sangat sibuk, dan jarang di rumah. Lebih dari itu, ibumereka juga ternyata pemimpin organisasi wanita besar yang memilikicabang di 28 provinsi di Indonesia, sangat sibuk, dan sering sekalipulang-pergi ke luar negeri.Kesepuluhbersaudara ini tidak hanya menjadi bintang dalam hafalan Alquran.Mereka ternyata mampu menorehkan prestasi melangit di sekolahnyamasing-masing. Kesepuluh bersaudara ini adalah:

  1. Afzalurrahman (24th): Hafal Alquran 30 juz, Teknik Geofisika ITB, Ketua Umum Majelis Taklim Salman ITB, peraih Pertamina Youth Program;
  2. Faris Jihady Hanifa (22th): Hafal Alquran 30 juz sejak usia 10 tahun, Fakultas Syariah LIPIA, Juara I Tahfiz Alquran Kerajaan Saudi Arabia;
  3. Maryam Qanitat (20th): Hafal Alquran 30 juz sejak usia 16 tahun, Fakultas Dirasat Islamiyah Jurusan Hadits Al Azhar Islamic University Cairo, Lulusan Terbaik Pesantren Khusnul Khatimah;
  4. Scientia Afifah Taibah (18th): Hafal Alquran 26 juz, Fakultas Hukum Universitas Indonesia;
  5. Ahmad Rasikh Ilmi (17th): Hafal Alquran 15 juz, Lulusan Terbaik SMPIT Al Kahfi;
  6. Ismail ghulam Halim (15th): Hafal Alquran 13 juz, Santri Teladan dan Favorit serta Juara Umum SMPIT Al Kahfi;
  7. Yusuf Zaim Hakim (14th): Hafal Alquran 9 juz, Peserta Pembinaan Pra-Olimpiade Nasional;
  8. Muhammad Syaihul Basyir (13th): Hafal Alquran 30 juz pada saat kelas 6 SD;
  9. Hadi Sabila Rosyad (11th): Hafal Alquran 2 juz; Juara I Lomba Membaca Puisi;
  10. Himmaty Muyassarah (9th): Hafal Alquran 2 juz.

Bagaimana dari seorangayah dan ibu yang supersibuk tersebut lahir sepuluh bersaudara yangmampu menjadi bintang hafalan Alquran? Inilah yang secara gamblangdibahas dalam buku 10 Bersaudara Bintang Al Qur`an.

Buku berdimensi13,5 x 20,5 dengan jumlah halaman xiv + 150 halaman ini membagipenjelasan kisah 10 Bersaudara Bintang Alquran dalam lima bagian.Bagian pertama buku ini menjelaskan bagaimana mereka berkomitmenmenjadi "penjaga" Alquran. Bagian kedua menjelaskan bagaimanakeseluruhan dari keluarga ini berikhtiar membina keluarga qurani.Bagian ketiga menjelaskan bagaimana seluruh keluarga ini menghadapitantangan dan menemukan hikmah dalam menghafal Alquran. Bagian keempatmenjelaskan profil kesepuluh bersaudara bintang hafalan Alquran. Bagianakhir (kelima) dari buku ini ditutup oleh penjelasan dari sudut pandangpsikologis, mengapa menjadi penghafal Alquran itu menjadi sangatpenting.Bukuini tentu mengajarkan keteladanan bahwa menghafal Quran itu bisadilakukan oleh siapa pun, termasuk oleh keluarga yang supersibuksekalipun. Faktanya sudah sedemikian nyata. Oleh karena itu, sejatinyaseluruh keluarga Muslim sudah dapat mulai membiasakan menghafal Alquransejak sekarang. Bagaimana cara dan memulainya? Teladani keluarga 10 bersaudara ini melaui buku 10 Bersaudara Bintang Alquran. Selamat membaca. (Syam)***