Ibnu Qayyim Al-Jauziyah bertutur: ”Jika manusia tahu bahwa kematian mengehentikannya dalam beraktivitas, maka ia pasti akan melakukan perbuatan dalam hidupnya yang pahalanya terus mengalir setelah mati.” semoga catatan ini menjadi salah satunya ... bismillah by: www.familyonline-shop.com

Rabu, 31 Juli 2013

ART nikah ??? Alhamdulillah

ini cerita tentang si teteh, alhamdulillah udah sekitaran 10 bulan teteh bantu saya merawat mas harits... jagain harits pas saya lagi ngantor...
dan jreng jreng ... syawal besok si teteh mau menikah, dengan mas udin, pacarnya yang baru kenal sejak saya pindah rumah ... hihi ...

sejak berkenalan dengan mas udin ini si teteh emang mulai berubah... sekarang jadi jadwal pulangnya tiap pekan, tiap jum'at malem minta ijin pulang... hehe lebih sering karena ada yang nganterin ... plus irit ongkos katanya ... gajinya jadi utuh...

nah si mas udin ini langsung serius sama si teteh, langsung ngajak nikah... sebelum ramadhan kemarin mereka sudah bertunangan dan rencananya pekan ke dua syawal mereka menikah InsyaAllah

agak ketar ketir juga sii antara seneng dan seneng banget... hehe plus khawatir juga ...
tapi si teteh dan mas udin mengajukan proposal, ingin tetap bekerja njagain harits, tapi minta pulang pergi setiap hari, jadi dateng pagi pulang malam ...

dan mas udin  ini juga sudah punya rencana cari kontrakan deket rumah saya agar si teteh bisa deket pulang perginya, kebtulan tempat kerja mas udin ini juga sekitaran 30 menit dari rumah saya...

semoga sakinah mawadah warahmah ya teh ... nanti tetep baik baik jagain harits ya ...

tapi kalo teteh hamil nanti, mungkin saya harus segera mencari pengganti ...
ah itu difikirkan nanti saja, saat ini teteh masih yang terbaik ...

Doa untuk mendapatkan Lailatul Qadr

saat 'Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus aku baca?" kemudian Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, "Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." (HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya)

gambar dari sini

gambar dari sini

Idul Fitri ... Mari berhari raya sesuai tuntunan Rasulullah

menuliskan beberapa poin yang disampaikan ust. Abdurrahman di DJA pagi tanggal 31 Juli 2013

  • zakat dan puasa adalah ibadah yang berlainan dan sama sama wajib... tapi tidak saling berkaitan, jadi ketika ada orang yang bilang "gak sah loh puasanya kalo gak zakat" itu salah, tapi jika orang tersebut berpuasa tapi tidak berzakat maka berdosa, karena hukum zakat adalah wajib, bahkan untuk anak bayi yang baru lahir saat subuh di hari raya idul fitri.
  • Bertakbir ... ada beberapa riwayat mengenai kelengkapan bacaannya, bisa dibaca disini, takbir dimulai saat melihat hilal dan tidak harus di masjid, saat imam masuk masjid saat mau shalat idul fitri, kita berhenti bertakbir, dan dilanjutkan kembali apabila sang imam bertakbir kita mengikutinya
  • Hukum Shalat 'id ada beberapa pendapat : diantaranya fardhu kifayah, fardhu ain, namun syafiiyah dan sebagian malikiyah berpendapat hukum shalat id adalah sunnah muakadah
Imam Nawawi dalam Kitab Majmu’ juz V halaman 3 menerangkan:
فِي مَذَاهِبِ الْعُلَمَاءِ فِي صَلَاةِ الْعِيدِ
Madzhab Ulama dalam shalat Ied
قَدْ ذَكَرْنَا أَنَّهَا سُنَّةٌ مُتَأَكِّدَةٌ عِنْدَنَا وَبِهِ قَالَ مَالِكٌ وَأَبُو حَنِيفَةَ وَدَاوُد وَجَمَاهِيرُ الْعُلَمَاءِ وَقَالَ بَعْضُ أَصْحَابِ أَبِي حَنِيفَةَ فَرْضُ كِفَايَةٍ وَعَنْ أَحْمَدَ رِوَايَتَانِ كَالْمَذْهَبَيْنِ
Telah kami jelaskan bahwa shalat ied hukumnya sunnah muakkad.
Dengan pendapat ini berkata Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Dawud dan jumhur Ulama.
Ashab Imam Abu Hanifah berkata bahwa shalat ied hukumnya fardhu kifayah.
Riwayat dari Imam Ahmad ada dua seperti dua madzhab diatas
 
  •  dianjurkan untuk semua orang keluar menuju tempat shalat bahkan wanita haid 
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no. 324) dan Muslim (no. 890) dari Ummu Athiyah radhiallahu ‘anha; beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, baik ‘awatiq(wanita yang baru baligh), wanita haid, maupun gadis yang dipingit. Adapun wanita haid, mereka memisahkan diri dari tempat pelaksanaan shalat dan mereka menyaksikan kebaikan serta dakwah kaum muslimin. Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab.’ Beliau menanggapi, ‘Hendaklah saudarinya (maksudnya: sesama muslimah, pent.) meminjamkan jilbab kepadanya. - Al-’awatiq: bentuk jamak dari ‘atiq; maknanya: wanita yang baru baligh atau hampir baligh, atau yang telah layak untuk menikah.
- Dzawatul hudzur: para gadis dalam pingitan.
  •  disunnahkan pergi dan pulang melalui jalan yang berbeda, bahkan jika jalannya cuma ada satu bisa berangkat dari arah sebelah kiri dan pulang dari arah sebelah kanan...
Dinyatakan dalam hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melaksanakan shalat id, beliau memilih jalan yang berbeda (ketika berankat dan pulang).” (HR. Bukhari no. 986).
  • diakhirkan agar orang orang yang belum membayar zakat bisa membayar terlebih dahulu, 
Imam Syaerozi dalam kitab Muhadzdzab (Majmu 5/3) menerangkan:
ووقتها ما بين طلوع الشمس إلى ان تزول والافضل ان يؤخرها حتى ترتفع الشمس قيد رمح والسنة أن يؤخر صلاة الفطر ويعجل الاضحي لما روى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كتب له " أن يقدم الاضحي ويؤخر الفطر
waktu shalat ied mulai terbitnya matahari sampai dengan matahari bergeser dari tengah langit (lingsir Jw).
Afdhalnya shalat ied diakhirkan sehingga matahari naik kadar satu tombak.
Sunnahnya shalat iedul Fihtri diakhirkan, sementara shalat iedul adha diajukan.
Hal itu karena hadits yang driwayatka
n oleh Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Hazm dari bapaknya dari kakeknya, sesungguhnya Rasullullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menulis kepadanya, bahwasanya agar dia memajukan iedul adha dan mengakhirkan iedul fithri
Link KitabMajmu
http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?flag=1&bk_no=14&ID=2763
  • khutbahnya disunnahkan panjang
  • jika tertinggal shalat id :
hanafi dan maliki : tidak perlu di qadha
syafii dan hanabillah : bisa sendirian atau bisa berjamaah dengan yang ketinggalan
jika masbuk :
-bisa sudah khutbah : sampai kemasjid kemudian shalat tahiyatul masjid kemudian mendengarkan khutbah, setelah selesai khutbah kemudian kita shalat sendirian
-bila imam sedang tasyahud : kita ikut duduk tasyahud dan setelah salam kita berdiri dan shalat 
-bila imam sedang rakaat kedua : ikuti imam dan setelah imam salam, kita berdiri dan menggenapkan bilangan shalatnya 

  • mengenai jumlah takbirnya ada perbedaan pendapat para ulama, imam syafii berpendapat rakaat pertama 7 takbir dan rakaat kedua 5 takbir
  • Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa makan kurma -dengan jumlah ganjil- sebelum pergi melaksanakan shalat ‘ied. Tetapi pada ‘Idul Adha beliau tidak makan terlebih dahulu sampai beliau pulang, setelah itu baru beliau memakan sebagian daging binatang sembelihannya.
  • Pada saat hari Raya ‘Idul Fitri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenakan pakaian terbaik (terindah).
  • Dianjurkan untuk mandi sebelum pada hari ‘ied sebelum ke tanah lapang, sebagaimana hal ini dilakukan oleh Ibnu Umar yang dikenal semangat mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  • wangi
  • menampakan kegembiraan di hari raya
demikian pembahasan dari ustadz abdurrahman ... 
semoga bermanfaat ...
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMZa2oJDqu0bNTg8msEgYp791t7rsEa8pbhLBQG1REKBVerCNB2g024HRr6oGuBJS3bn5pRRl0yF1HokpKHeA_eTajx8w9M-69axxJsJ2vjLpSLWHvOuOcQMmGd38y3M_TVf8yq7WqX4I/s1600/kartu-ucapan-lebaran-ucapan-selamat-idul-fitri-1430h.jpg
gambar dari sini
 

Senin, 29 Juli 2013

Kerja atau Resign

Hehe postingan kemarin lagi galau masalah resign atau tetep kerja... waktu itu sempet hadir di acara yang diadakan kantor, temanya sii tentang wanita bekerja, tapi kok mendengar ucapan sang pembicara yang juga psikolog malah membuat saya ketar ketir mengenai pengasuhan anak, dan malah membuat saya pengen cepet2 resign dan tinggal di rumah saja... o ya akhir akhir ini saya juga ikut dalam group ummahat salaf yang rata-rata bahkan hampir semua dari mereka bekerja di rumah... banyak mereka mengelola online shop dan curhatan mereka mengenai bagaimana mreka mengurus anak, mulai dari nganter anak, ngecek hafalan mereka dan ngajar mengaji setiap hari, masak makanan yang enak enak dan bervariasi dan sesekali njenguk anak anak di pondok pesantren sambil nganter makanan kesukaannya...

kalo diturutin saya tiap hari sedih tiap baca postingan mereka di grup, hehe tapi saya coba ambil sisi positifnya, meniru kegiatan kegiatan mereka yang positif meski sepenuhnya gak bisa saya lakukan maksimal... tapi, let's do it... bisa kok sembari kerja kantoran...

kemarin pas awal ramadhan dateng ke kajian di Otoritas Jasa Keuangan, temanya tentang wanita juga, wanita bekerja, yang ngisi bunda neno warisman... menambah banyak charge saya dalam bekerja... salah satunya ketika beliau menyebutkan salah satu hadits rasulullah ini :
 
Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridaan Allah SWT. Suatu hari Rasulullah SAW berjumpa dengan Sa'ad bin Mu'adz Al-Anshari. Ketika itu Rasul melihat tangan Sa'ad melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. "Kenapa tanganmu?," tanya Rasul kepada Sa'ad. "Wahai Rasulullah," jawab Sa'ad, "Tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku". Seketika itu beliau mengambil tangan Sa'ad dan menciumnya seraya berkata, "Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka". Dalam kisah lain disebutkan bahwa ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah SAW. Orang tersebut sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, andaikata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan jihad fi sabilillah, maka alangkah baiknya." Mendengar itu Rasul pun menjawab, "Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga fi sabilillah." (HR Ath-Thabrani).

semoga pekerjaan saya dikantor termasuk dalam kategori jihad fisabilillah... beribadah kepada Allah, membantu suami, membantu orang tua, dan membantu orang orang sekitar...

alhamdulillah bisnis online shop baju anak mulai menuai hasil di tahun ini semoga tahun kedepan juga makin maju dan makin sukses... masih bercita cita suatu saat bisnis ini sukses dan saya bisa punya banyak karyawan yang banyak...

atau opsi kedua, saya tetap bekerja ... tapi tidak di lapangan banteng lagi, pindah mendekat ke rumah, jadi dosen di sekitaran STAN atau STAN itu sendiri misalnya, jadi bisa gak full time di kantor, bisa ngantar jemput anak, bisa berbagi ilmu... bisa bekerja di kantor, ...

saya juga punya beberapa rencana untuk pendidikan anak saya,
rencananya ketika berusia dua tahun nanti ingin saya datangkan guru hafizh qur'an ke rumah, atau saya titipkan anak anak saya ke guru tersebut/sekolah hafizh qur'an...  atau setidaknya ada beberapa jam dari waktu anak anak saya di rumah untuk mulai belajar alqur'an ...
alhamdulillah TPA di depan rumah sangat aktif di sore hari dengan banyak pengajar dan banyak murid, semoga nanti memudahkan mas harits dan anak anak saya untuk belajar mencintai alqur'an...

SEMANGAT BEKERJA

gambar dari sini

Minggu, 28 Juli 2013

Great Sale Ramadhan

Kajian DJPK, ustadzah fathiya ...

Barang branded di bulan ramadhan yang musti kita raih diantaranya adalah :
  1. Puasa
  2. Shalat tarawih
  3. Tilawah Alqur'an
  4. Sedekah
  5. Berdoa sebanyak banyaknya ...tahun ini ada do'a khusus yang saya panjatkan setiap hari... untuk seseorang nun jauh disana yang sangat saya cintai...
dakwatuna.com – “Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yg paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah, Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbal-alamin.
Wahai manusia, barangsiapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
(Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan khotbahnya, “Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan seteguk air.”)
Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melewati Sirathal Mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.
Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.”
(Aku –Ali bin Abi Thalib yang meriwayatkan hadits ini– berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi, “Ya Abal Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.)
 
http://static.animasibergerak.net/wp-content/uploads/2012/07/puasa.gif
gambar dari sini

Jumat, 26 Juli 2013

Tips Ibu Menyusui Berpuasa ...

ramadhan memang penuh berkah ya... Alhamdulillah tahun ini kembali bisa shaum ramadhan setelah tahun kemarin bablas gak shaum karena hamil dan melahirkan mas harits... hehe belum bisa bayar qadha ramadhan tahun kemarin, karena selama ini ragu mau shaum, tiap laper dikit langsung pusing di kepala bagian bawah... ditambah tensi darah sering rendah... tapi ketika tahun ini mencoba dan alhamdulillah sampai hari ke 17 ramadhan ini masih bisa shaum...

beberapa tips untuk berpuasa pada ibu menyusui lengkapnya bisa dibaca disini
  1. asupan menu dan gizi seimbang, harusnya mungkin makan tetap tiga kali, saat buka, menjelang tidur, dan saat sahur... hehe tapi karena saya malas uprek uprek di dapur, saya makan nasi tetap dua kali saat buka dan sahur, menu buka dan sahur selalu nasi+sayur hijau+lauk (telor/ikan/tempe)
  2. perbanyak konsumsi cairan, katany si diusahakan sehari minum 2 liter, kalo saya hehe gak diitung sii, karena saya memang suka minum, saat buka air putih, sebelum tarawih CDR, menjelang tidur susu, bangun tengah malem madu, jus buah, sahur madu dan susu, selain itu juga sering minum air putih
  3. istirahat yang cukup, sempatkan waktu rehat sejenak di siang hari saat badan terasa lemas, hehe kalo saya biasanya di jalan alias di kereta, saya manfaatkan untuk rehat... di kantor sesekali habis shalat tidur sejenak, hehe
  4. Tenang dan percaya diri, Ibu hendaknya tetap tenang beribadah dan percaya diri terus menyusui, jangan merasa khawatir ASInya akan berkurang, sebab rasa cemas tersebut justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin mengeluarkan ASI dari payudara, sehingga akan nampak seolah-olah ASI ibu berkurang. Ingatlah bahwa menyusui pun juga ibadah. hehe jadi harusnya tetap berfikir positif sehingga produksi asi tetap stabil... yang ini saya masih belum berhasil, awal gak puasa produksi sehari bisa 500-600 ml, tapi sekarang ini 200-300 ml alhamdulillah 
  5. Meminum madu, kurma dan habbtussauda, Dengan meminum madu, kurma dan habbatussauda, diharapkan kuantitas dan kualitas ASI tetap terjaga, karena madu, kurma dan habbatussauda merupakan vitamin alami dan komposisinya lengkap. hehe yang ini rutin saya laksanakan kecuali habbats, hihi dari dulu susah sekali memasukan habbats kedalam tubuh. 
  6. Ibu bekerja Jika ibu bekerja, sebaiknya tetap memerah ASI di tempat kerja, karena jika ASI tidak dikeluarkan maka produksi ASI akan menurun.   Bila ibu memiliki aktifitas yang cukup tinggi selama Ramadhan, mungkin perlu dipertimbangkan untuk tidak berpuasa bila si kecil masih menyusu, sebab dalam agama Islam pun ada keringanan bagi ibu yang menyusui... hehe yang ini juga belum berhasil, karena saya jadi malas malasan pumping ... sehari yang biasanya dua kali, ini cuma sekali... karena sore rasanya lemas sekali...
alhamdulillah ... semoga bermanfaat...
o ya setelah tanya dari berbagai sumber ada yang mengatakan puasa untuk hamil dan ibu menyusui jika tidak berpuasa ada yang cukup bayar  fidyah saja, fidyah + qadha, atau qadha saja...
dibalik perbedaan perbedaan tersebut, mulai saat ini saya tekadkan untuk mencoba mengqadha puasa saya tahun lalu yang belum kebayar... bismillah, insyaAllah mulai syawal nanti, semoga berhasil...

udah hampir 10 malam terakhir ramadhan stok ASIP saya tinggal separuh frezeer yang dari awalnya penuh sefrezer... hehe mungkin ini hikmah Allah melebihkan Stok ASIP saya sebelum ramadhan... alhamdulillah 




Selasa, 23 Juli 2013

1 tahun hijriah

alhamdulillah tepat malam 12 ramadhan 1434 H ini mas harits tepat berusia satu tahun ...

makin shalih ya nak
foto di malam 12 ramadhan 1434 H





ini foto di angkot pas mau ke CBD ... mau jalan jalan sama tante lia

Jumat, 12 Juli 2013

Makan Banyak Wortel, jadi kuning ?

Bismillah ...

saya akui saya ceroboh... padahal temen sebelah pernah bilang jangan kebanyakan wortel... tapi sepertinya saya lupa dan tidak menerapkannya... jadi selama MPASI dari 7 bulan ke atas, hampir setiap hari menu mas harits saya kasih wortel... apapun menunya, pasti ada wortelnya ...

dan akhirnya.... pas arisan keluarga di depok kemarin... di stasiun kereta ada yang negur... "kok kulitnya kuningnya," plus sopirnya budhe dalam perjalanan juga bilang "harits kuning" ... akhirnya searching searching dan nyari beberapa info ... dapetlah informasi bahwa sebabnya adalah WORTEL ...

akhirnya sejak tau itu, saya rutin menjemur tiap pagi ... STOP wortel sementara ....
sepekan berjalan mas harits masih kuning ...tetangga bilang "mungkin hepatitis", saya panik, suami tenang ...
akhirnya saya kekeh minta dianter ke dokter...

setelah dianalisis, katanya :
1.kalo hepatitis sepertinya kmgkinannya kecil, krn udah imunisasi dan si ibu juga tidak kena hepatitis
2.perhatikan tekstur pub nya... jika warnanya aneh maka kemungkinan gangguan pencernaan
3.wortel... alias kelebihan betakaroten ...

artikel dari sini
Ternyata kebanyakan makan wortel itu bisa membuat kulit bayi atau balita menjadi berwarna kuning.  Kalau dipikir-pikir, lucu juga kebanyakan makan wortel bisa jadi kuning... jangan-jangan kebanyakan makan brokoli bisa jadi hijau.  Atau jangan-jangan hulk sebenarnya jadi hijau karena sebelum marah makan bayam dulu yang banyak jadi hijau ... hahaha.

Kesimpulannya, semua yang berlebihan itu tidak baik.  Contohnya ya wortel ini.  Penjelasannya secara acak diambil dan diterjemahkan dari website World Carrot Museum adalah sebagai berikut ...


"Jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, wortel dapat menyebabkan kulit berubah menjadi kuning; fenomena ini, yang disebut "Carotenemia" dan disebabkan oleh carotene yang terkandung pada wortel, biasanya terjadi pada anak-anak dan tidak berbahaya.  Perubahan warna kulit ini sama sekali tidak membahayakan, hanya saja dapat menyebabkan teman dan orang di sekitar kaget atau bingung melihatnya.

Ada dua kemungkinan kenapa warna kulit berubah menjadi oranye, yaitu tubuh anda tidak dapat memproses seluruh carotene yang terkandung pada jus wortel yang anda minum, atau hati anda tidak berfungsi dengan baik.  Hal baik mengenai kelebihan dosis beta-carotene adalah tubuh tidak mengkonversi kelebihan tersebut menjadi vitamin A.  Jika hal sebaliknya yang terjadi, maka kerusakan pada hati dapat terjadi. Oleh sebab itu maka carotene yang berlebih tersebut akan terakumulasi selama beberapa minggu pada kulit, terutama di telapak tangan dan kaki, mengakibatkannya menjadi berwarna agak kekuning-kuningan / oranye.

Satu yang perlu anda ingat, meskipun kelebihan carotene biasanya dapat mengakibatkan perubahan warna kulit pada anak-anak, hal tersebut tidak lazim terjadi pada orang dewasa karena organ hati orang dewasa seharusnya sudah berfungsi dengan baik untuk mengubah beta-carotene menjadi vitamin A dan menghancurkan lebihnya dari tubuh. As a rule, jus bayam tidak akan mengubah anda menjadi hijau, gula merah tidak akan mengubah anda menjadi merah, dan wortel tidak akan mengubah anda menjadi oranye. Orang dewasa biasanya menjadi kuning / oranye pada saat sakit kuning sebagai akibat organ hati congested / kepenuhan, atau mengeluarkan toksin.  Kulit adalah salah satu dari empat organ yang melakukan penghancuran/pembuangan dari tubuh.  Toksin-toksin tersebut akan dikeluarkan melalui kulit."


Hal penting yang perlu diingat yaitu khusus untuk bayi yang baru lahir, biasanya organ hati belum berfungsi sempurna sehingga kulit dan mata bayi dapat menjadi berwarna kuning karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah bayi.  Hal ini perlu anda perhatikan dengan seksama sampai dengan bayi berusia sekitar 2 - 3 minggu.  Peningkatan bilirubin yang terlalu tinggi pada masa tersebut dapat berbahaya bagi bayi.

Oke ... ternyata hulk jadi hijau bukan karena makan bayam terus ... hehehe. Mungkin popeye yang nantinya bakal menjadi hijau... hehehe.

udah coba gabung di Room For Children ... juga jawaabannya gini ...
semoga cuma karena wortel ...

foto foto mas harits pas kuning (baru pulang dari rumah sakit... mampir ke masjid buat shalat dhuhur dulu)













Rabu, 10 Juli 2013

Mas Harits 11 bulan

Alhamdulillah ... udah 11 bulan aja... bentar lagi setahun... yeye... bentar lagi lulus S2 mas harits...
Alhamdulillah...

perkembangannya :
BB : 9kg
pinter rambatan
merangkaknya makin cepet
giginya nambah lg satu di atas (jd total udah 3)
lagi belajar berdiri sendiri tanpa pegangan
kalo di baby walker mintanya dorong2 diluar, gak mau ditaruh di dalemnya...
pinter makan

hehe sekarang kalo di ajak ummi ngaji... ummi takut ninggalin mas harits sendirian dg mainan untuk shalat... pernah satu kali udah di rakaat kedua, mas harits menghilang... akhirnya ngebatalin shalat... dan nengok mas harits udah mpe ujung masjid ... makin pinter ya nak...

update fotonya ...

kalo makan sama ummi mau di booster

pinter ngerangkak


angkat angkat kursi



berdiri sandaran tembok

lepas tangan satu

yeye berdiri

turun lagi

nyoba berdiri lagi

yey aku bisa berdiri

Selasa, 02 Juli 2013

Tanggung Jawab ...

“Setiap kalian adalah ra’in dan setiap kalian akan ditanya tentang ra’iyahnya. Imam a’zham (pemimpin negara) yang berkuasa atas manusia adalah ra’in dan ia akan ditanya tentang ra’iyahnya. Seorang lelaki/suami adalah ra’in bagi ahli bait (keluarga)nya dan ia akan ditanya tentang ra’iyahnya. Wanita/istri adalah ra’iyah terhadap ahli bait suaminya dan anak suaminya dan ia akan ditanya tentang mereka. Budak seseorang adalah ra’in terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Ketahuilah setiap kalian adalah ra’in dan setiap kalian akan ditanya tentang ra’iyahnya. ” (HR. Al-Bukhari no. 5200, 7138 dan Muslim no. 4701 dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)
Makna ra’in adalah seorang penjaga, yang diberi amanah, yang harus memegangi perkara yang dapat membaikkan amanah yang ada dalam penjagaannya. Ia dituntut untuk berlaku adil dan menunaikan perkara yang dapat memberi maslahat bagi apa yang diamanahkan kepadanya. (Al-Minhaj 12/417, Fathul Bari, 13/140).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap ra’in tentang apa yang dibawah pengaturannya, apakah ia menjaganya atau malah menyia-nyiakannya. ” (HR. Ibnu ‘Adi dengan sanad yang dishahihkan oleh Al-Hafizh rahimahullahu dalam Fathul Bari, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)

Sumber >> http://www.salaf.web.id/1155/tanggung-jawabmu-di-rumah-suamimu-al-ustadzah-ummu-ishaq-al-atsariyyah.htm
dan lalu saya menggalau membacanya ...