Ibnu Qayyim Al-Jauziyah bertutur: ”Jika manusia tahu bahwa kematian mengehentikannya dalam beraktivitas, maka ia pasti akan melakukan perbuatan dalam hidupnya yang pahalanya terus mengalir setelah mati.” semoga catatan ini menjadi salah satunya ... bismillah by: www.familyonline-shop.com

Selasa, 24 Juli 2012

nasehat di hari pernikahan kami

 
Mencoba menuliskan apa yang kami dapat di hari pernikahan kami (ngunduh mantu) di Caruban, Madiun tanggal 6 september 2011.

“Baarakallaahu laka, wa baarakallahu ‘alaika, wa jama’a bainakuma fii khaiir.
“Artinya Semoga Allah karuniakan barakah kepadamu dan semoga Ia limpahkan barakah atasmu, dan semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan.” (HR. Abu Daud, Tirmdzi dan Ibn Majjah).

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah(nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,’”(QS Ibrahim [14]: 7)

Menikah adalah salah satunya tentang syukur. Syukur menurut imam ghazali, adalah menggunakan kenikmatan untuk ketaatan kepada Allah, misalnya, ketika kita di beri sajadah oleh seseorang, lalu kita gunakan sajadah tersebut untuk shalat, maka ketika si pemberi itu melihatnya pasti akan senang dan berfikir “kalo saya beri sajadah saja untuk shalat, besok besok saya kasih sarung ah” itulah  yang dinamakan bersyukur, seperti juga ketika  kita  bersyukur mendapat pekerjaan misalnya dengan menggunakan uang dari hasil pekerjaan itu untuk beribadah, maka sesuai janji Allah, Ia pasti akan menambahkan nikmatNYa, seperti  menghadirkan pasangan hidup misalnya (bagi orang-orang yang masih single).
Tetapi apabila ketika kita diberi sajadah lalu sajadah tersebut kita letakan di depan pintu dan kita gunakan untuk “keset”, maka ketika si pemberi itu melihatnya maka akan berfikir, “saya beri sajadah buat shalat malah digunakan buat keset, lain kali saya tidak akan memberi lagi” itulah yang dinamakan dengan mengingkari nikmat Allah, tidak menggunakan nikmatNya untuk kebaikan tetapi malah menggunakannya hanya untuk bersenang-senang malah mungkin menjurus ke hal yang haram seperti miras dan sebagainya.
Nah seperti  itu juga ketika seseorang mengadakan walimatul ‘urs ketika menikah ,ini adalah merupakan satu bentuk syukur kepada Allah atas nikmat diberikannya pasangan hidup.
Hukum walimatul  ‘urs adalah sunnah menurut jumhur ulama.  Sebagian  ulama  mewajibkan  walimah  karena adanya  perintah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam dan  wajibnya  memenuhi  undangan  walimah. 
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada ‘Abdurrahman  bin  ‘Auf  radiyallahu  ‘anhu  ketika  dia mengkhabarkan bahwa dia telah menikah 

“Adakanlah  walimah  walaupun  hanya  dengan menyembelih  seekor  kambing”  (HR.  Bukhari  dan Muslim).
Tetapi terkadang ada orang yang berniat beryukur ketika mendapat pekerjaan, tapi ketika telah mendapat pekerjaan malah berfoya-foya, mabuk-mabukan, itu bukan  bentuk syukur tapi kufur nikmat.
Selanjutnya, mengenai kerumahtanggaan,  kata sang ustadz “mengatur yang paling sulit adalah mengatur istri, baru mengatur satu saja sudah sulit, apalagi dua atau tiga, mungkin ketika kapolsek mengatur anak buahnya mudah, ibu guru mengatur siswa satu kelas juga mudah, tapi mengatur istri satu saja, mungkin akan kesulitan.”
Oleh karena itu hal yang paling penting sebelum kita menikah adalah meluruskan niat kita, jangan hanya sekedar mengikuti eforia teman-teman seangkatan atau sekedar mengikuti hawa nafsu semata, tapi niatkanlah karena Allah, Niat adalah bibitnya amal. Sesuai dengan hadits rasulullah berikut:
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907] 
Secara garis besar niat menikah ada 5, yaitu :
1.       Niatkanlah menikah untuk ibadah.
 InsyaAllah ketika niat menikah itu ibadah, segala hal di dalamnya pun akan berpahala, seperti salah satu wasiat faatimah azzahra: “Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu”
2.       Niatkanlah menikah untuk mengikuti sunnah rasul
Rasulullah Saw. bersabda barang siapa yang berpegang teguh dengan sunnahku dikala rusaknya ummatku maka baginya pahala 100 orang mati syahid.
3.       Niatklanlah menikah keinginan untuk kehidupan tentram bahagia dunia akhirat
Jangan sampai sekali sekali niat menikah untuk memperoleh kepuasan. Karena kepuasan di dunia tidak ada kepuasan yang sejati.
Di eropa, ketika sebagian besar dari mereka mengandalkan otaknya, pada tahun 1990an mereka mengadakan uji coba, mencari 10 orang pasangan yang saling mencintai, dan 10 orang pasangan yang didasarkan dengan pernikahan. Dan mereka dimasukan ke dalam sebuah asrama. Ternyata yang lebih merasa tentram adalah yang didasarkan pernikahan. Karena ketika yang tidak menikah, ketika melihat pasangan lain yang lebih cantik atau lebih tampan, ia akan cepat beralih dan terus mencari yang lebih memuaskan dirinya.
4.       Untuk memperoleh keturunan yang shalih dan shalihah, baik keturunan lelaki  atau perempuan yang penting shalih dan shalihah. Tapi terkadang kebanyakan manusia belum puas ketika baru mendapatkan anak perempuan saja, mereka baru puas ketika telah mendapatkan keduanya. Padahal pada hakikatnya mereka akan sama jika mereka shalih dan shalihah.
5.       Untuk memerangi hawa nafsu,
Nafsu yang berbahaya ada 3 yaitu nafsu mulut, nafsu perut dan nafsu di bawah perut.
Selanjutnya untuk membangun rumah tangga yang bahagia ada beberapa tips yang perlu kita terapkan :
1.       Sabar
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)
Tidak diragukan lagi, kesabaran adalah satu pilar penting  dalam pernikahan setelah lurusnya niat.  Langgeng tidaknya sebuah pernikahan sangat ditentukan oleh  seberapa jauh tingkat kesabaran yang dimiliki suami istri.
Makin banyak bekal kesabaran yang dimiliki, maka akan makin kokoh pula bangunan pernikahan yang dijalani. Tapi makin sedikit kesabaran yang dimiliki, maka makin besar pula kemungkinan hancurnya sebuah pernikahan.
Demikian pentingnya sabar dalam pernikahan, ada orang mengatakan, "Bila sebelum nikah kesabaran kita hanya satu, maka setelah nikah kesabaran kita harus seratus."
2.       Qanaah, merasa cukup dan “nerimo”
Imam Al-Ghazali menyebutkan, bahwa orang yang miskin itu hakikatnya adalah orang yang tak pernah merasa puas. Sedangkan orang yang kaya hakikatnya adalah orang yang merasa qana’ah.
Al-Ghina ghinan nafs (Orang yang paling banyak kebutuhannya, maka itulah orang miskin. Sedangkan orang yang tidak banyak kebutuhannya, maka itulah orang kaya).
3.       Berbuat baik, kepada Allah dengan beribadah dan berbuat kepada orang tua.
4.       Jangan emosi/cepat marah.
Al Imam Ath Thabari rahimahullah meriwayatkan hadits Anas :
Tiga hal termasuk akhlak keimanan yaitu : orang yang jika marah kemarahannya tidak memasukkan ke dalam perkara batil, jika senang maka kesenangannya tidak mengeluarkan dari kebenaran dan jika dia mampu dia tidak melakukan yang tidak semestinya.
Maka wajib bagi setiap muslim menempatkan nafsu amarahnya terhadap apa yang dibolehkan oleh Allah Subhanahu wa Taala, tidak melampaui batas terhadap apa yang dilarang sehingga nafsu dan syahwatnya menyeret kepada kemaksiatan, kemunafikan apalagi sampai kepada kekafiran.
5.       Sinarilah rumah tanggamu dengan shalat berjamaah dan membaca alquran.
Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhori)
Usahakan setiap hari warnai hari-hari bersama alqur’an, seperti tilawah bareng misalnya, sehingga bisa saling cek n ricek untuk perbaikan.

Senin, 09 Juli 2012

website undangan pernikahan kami

http://www.mywedding.com/peniandyudha/index.html

referensi buku menjelang pernikahan

Berikut ini beberapa referensi buku yang kami baca sebelum dan setelah menikah  :
1.Barakallahulaka, Bahagianya merayakan cinta
karya : Ust. salim a  fillah
bisa dibeli disini : http://proumedia.co.id/belanja-buku/details/14/9/pernikahan/bahagianya-merayakan-cinta

Saat mereka mendoakan,” Baarakallahu laka….”. Kubisikkan padamu,” Cintamu, sehangat ciuman bidadari…”. Kau menjawab,” Ada barakah di kala bidadari cemburu padamu.”
Ketika mereka meminta lagi pada Allah, “Wa baarakallahu ‘alaika…”. Lirikanmu menyelisik hatiku, “ Dalam badai, dekap aku lebih erat!”. “Bersama barakah, masalah akan menguatkan jalinan”, begitu kau kuyakinkan.
Lalu mereka menutup,” Wa jama’a bainakuma fii khaiir…”. Maka tangan kita saling berpaut dan jemarinya menyatu, “ Genggam tanganku, rasakan kekuatan cinta!” Maka sempurnalah tiga perayaan cinta.

Di saat apapun barakah itu membawa kebahagiaan. Sebuah letup kegembiraan di hati, kelapangan di dada, kejernihan di akal, dan rasa nikmat di jasad. Barakah itu memberi suasana lain dan mencurahkan keceriaan musim semi, apapun masalah yang sedang membadai rumah tangga kita. Barakah itu membawakan senyum meski air mata menitik-nitik. Barakah itu menyergapkan rindu di tengah kejengkelan. Berakah itu menyediakan rengkuhan dan belaian lembut di saat dada kita sesak oleh masalah.

Baarakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta.


2. Mahkota Pengantin



JudulMahkota Pengantin, Bingkisan Istimewa Untuk Suami Istri
PenulisSyaikh Majdi bin Manshur
PenerbitPustaka At Tazkia
Jumlah Halaman352 halaman
Jenis CoverHard Cover
Ukuran15.5 x 24 cm
Pernikahan adalah pilar keutuhan masyarakat kaun Muslim. Apabila  ikatan sebuah keluarga retak, remuk pulalah sendi-sendi sebuah peradaban. Oleh karenanya, tidak usah heran apabila Islam menjaga sedini mungkin setiap unsur yang dapat merusak kebahagian rumah tangga. Salah satu caranya adalah agar setiap pemuda dan pemudi Muslim yang hendak menikah memahami esensi dan hukum-hukum sekitar pernikahan agar setiap masalah yang timbul dapat diatasi dengan solusi yang islami.
Buku Mahkota Pengantin ini adalah sebuah pemahaman sekaligus pencerahan tentang bagaimana membangun keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, sejak pertama niat pinangan dipancangkan. Tentang bagaimana menyesap setiap bulir kebahagiaan dan nikmat pernikahan sejak ijab kabul diresmikan. Rumah yang bahagia bukanlah rumah yang tanpa cekcok. Tapi adanya kekurangan pertanda ketidaksempurnaan dan dinamika, sehingga suami istri pun berupaya saling menjaga dan saling mengisi.
Kelebihan buku Mahkota Pengantin ini terletak pada kupasannya yang relatif lengkap. Bahasanya pun lebih cari, apa adanya dan dialogis. Seringkali paparan diawali dengan tanya jawab lalu disusul dengan jawaban yang legas, lugas dan berdalil. Kelebihan lain dari buku ini adalah, buku ini bicara tanpa pekewuh berlebihan untuk hal-hal yang bagi sebagian orang sensitif. Ketika banyak buku lain yang malu-malu bicara tentang etika pergaulan seksual suami istri, buku ini bicara tentang etika, adab dan seni tanpa terjebak pada vulgaritas yang mengoyak malu.
Karena itu, buku ini sangat penting untuk menjadi pegangan bagi para pemuda pemudi Muslim yang hendak menikah maupun keluarga muslim. Tidak ada kata terlambat untuk berbenah diri. Karena kebahagiaan itu harus dijemput, bukan menunggu untuk didatangi.

3. Untukmu Yang Akan Menikah dan Telah Menikah
Penulis                    : Syaikh Fuad Shalih
Penerbit                  : Pustaka Al Kautsar
ISBN                       : 979-592-298-X
Cover                      : Hard Cover

" Pernikahan yang di beli dengan harta, akan di jual ketika harga jualnya lebih menguntungkan."
"pernikahan demi kecantikan atau ketampanan semata, tak ubahnya rumah yang di beli karena berandanya saja."
"Pernikahan adalah gerbang bagi suami istri menapaki titian kehidupan baru yang sarat kebahagiaan atau kesengsaraan atas kehendak berdua."
" Jangan membangun rumah di atas sebidang tanah, tapi bangunlah di atas pernikahan."
Berbahagialah Anda, jika istri yang akan & telah menjadi milik Anda, bisa menjadi kekasih hati dan teman hidup, buah hati dan belaian jiwa, cahaya mata dan pelipur lara, penyembuh hati yang luka setia dan pembangkit semangat, ratu kecantikan yang melebihimkhayalan, lebih tahu tentang diri Anda daripada Anda sendiri, cintanya tak pernah pupus dan pudar, qudwah hasanah bagi putra-putrinya, pencetak generasi rabbani yang di impikan.
Buku ini"Untukmu yang akan menikah & telah menikah" memang sengaja di terbitkan untuk melengkapi kebahagiaan Anda. Selamat merengkuh kebahagiaan

4.Indahnya Bercinta Sesuai Syariah
Judul Buku: Indahnya Bercinta Sesuai Syariah (120 Fatwa Kontemporer Hubungan Intim Suami Istri)
Penulis: Lajnah Fatwa Pimpinan Dr. Abdullah Faqih
Penerbit: Tarbawi Press
Penerjemah: M.Lili Nur Aulia
Halaman: xxiv+220 Halaman








TENTANG INDAHNYA BERCINTA SESUAI SYARIAH:

Sebagian orang menganggap, bahwa permasalahan seks dan hubungan suami istri adalah urusan dunia, boleh melakukan apa saja yang mereka suka. menjadikan mereka bingung. Sebagian orang menganggap pembicaraan tentang masalah hubungan seksual suami istri adalah sesuatu yang tabu. Seakan mereka berada di dunia yang sulit untuk bertanya dan mengakses informasi yang benar.

Buku Indahnya Bercinta Sesuai Syariah ini menjelaskan bagaimana Islam memberikan peta sederhana dalam panduan hubungan suami dan istri (terkait masalah biologis) dalam keluarga. Di dalamnya berisikan tentang nasihat dan fatwa kontemporer mengenai kehidupan rumah tangga dalam hubungan suami istri. Pejabaran yang jelas dan lengkap terkait masalah hubungan suami istri seperti apa yang dilakukan saat malam pertama, bagaimana adab bersetubuh yang telah disyariatkan, solusi dan pemecahan atas masalah yang terjadi seputar suami istri, serta batasan halal haram dalam berhubungan dengan pasangan.

Buku Indahnya Bercinta Sesuai Syariah ini sangat cocok untuk dijadikan kado terindah bagi pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah.


 5. Langkah Cinta Untuk Keluarga












    • Buku “LANGKAH CINTA UNTUK KELUARGA”
    • Penulis: Tim FP
    • Tebal 114 halaman. Ukuran 21 x 15 cm
    • LANGKAH CINTA UNTUK KELUARGA berisikan kisah-kisah teladan Ustadzah Yoyoh Yusroh dan perjuangannya merealisasikan visi keluarga dakwah yang selama ini diembannya. Bagi Ustadzah Yoyoh Yusroh, membesarkan ketigabelas anaknya tidaklah sekedar mengantarkan mereka ke gerbang kampus, tetapi hingga gerbang Syurga kelak. Penuturan polos putra-putrinya dan suka-duka dalam keseharian juga tak lupa termuat di dalamnya, tentu dengan berbagai ibroh yang dapat dipetik, menjadi inspirasi tersendiri bagi pembaca.

    Kamis, 05 Juli 2012

    membentuk keluarga sakinah ...

    Resume kajian by ust. Budi Dharmawan
    Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
    Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa ukuran keberhasilan kita di dalam meniti karir keluarga kita diukur dari sejauh mana kita menghantarkan seluruh anggota keluarga kita ke gerbang pintu surga atau tidak, ketika kita gagal untuk menghantarkan seluruh anggota keluarga kita untuk masuk ke gerbang pintu surge berarti kita telah gagal dalam karir keluarga kita.
    Dalam hidup ini, sekurang-kurangnya kita mempunyai 3 karir, yaitu karir pendidikan, karir pekerjaan dan karir keluarga, karir pendidikan ada selesainya, karir pekerjaan ada pensiunnya, akan tetapi karir keluarga tidak berhenti tujuh turunan. Setelah hari ini kita membentuk keluarga, bahkan akan kita demonstrasikan seumur hidup kita. Dan bahkan jika pada hari ini, di dunia kita telah berhasil membentuk keluarga sakinah, maka kita akan dipertemukan insyaAllah dengan keluarga kita di surga nanti. Sehingga menjadi jelas bahwa karir keluarga bukan hanya karir dunia, tapi dapat menembus dimensi akhirat nanti. Oleh karena itu, menjadi penting bagi setiap kita untuk senantiasa melakukan introspeksi, siapapun kita, apapun status kita, dan dimanapun kita berada, setiap kita akan kembali ke rumah. Jika pada hari ini kita kembali ke rumah seabagai anak, mungkin pada kesempatan lain kita kembali  sebagai suami/istri, sebagai ayah/ibu untuk anak anak kita, sebagai menantu, sebagai mertua atau sebagai kakek dan yang jelas kita akan kembali ke rumah. Yang jadi masalah adalah apakah kita akan kembali ke rumah kita sebagai orang yang terbaik di rumah itu atau tidak, karena Rasulullah sendiri bersabda “sebaik-baik kamu adalah yang terbaik untuk keluargamu”
    Apabila setiap anggota kembali ke rumah dengan niat untuk menjadi yang terbaik, maka baru disitulah kita akan menemukan apa yang disebut sebagai keluarga sakinah. Dan ini merupakan modal awal. Jika kita berbicara masalah keluarga, maka adalah satu persoalan yang menyangkut hidup kita selamanya, berbeda ketika kita berbicara persoalan-persoalan yang lain. Ini merupakan satu hal yang ideal ketika kita bisa mengantarkan seluruh anggota keluarga kita ke surga. Dan menjadi penting bagi kita untuk melihat bagaimana sebenarnya visi kita dalam berkeluarga.
    Ibarat orang yang bekerja mengerjakan suatu pekerjaan, ternyata antara satu orang dengan orang yang lain, boleh jadi memiliki visi yang berbeda. Ketika seorang pelancong datang menemui 7 orang yang bekerja membangun sebuah bangunan, dan bertanya : “Bapak, apa yang sedang Bapak kerjakan?” berikut ini macam-macam jawaban mereka:
    Pekerja 1 : dengan seenaknya menjawab “lihat aja sendiri”
    Pekerja 2 : “saya sedang membangun tembok”
    Pekerja 3 :“saya sedang membangun sebuah bangunan”
    Pekerja 4 : Tersenyum sambil mengatakan “saya sedang membangun sebuah masjid”
    Pekerja 5 : Tersenyum lebih lebar dan mengatakan “saya sedang membangun sebuah peradaban dunia”
    Pekerja 6 : Tersenyum lebar dan wajahnya berseri-seri  dan mengatakan “saya sedang membangun rumah saya disurga”
    Pekerja 7 : “saya sedang membangun sebuah peradaban dunia dan juga membangun rumah saya di surga”

    Jelaslah disini kita, bahwa visi kita dalam membangun keluarga adalah seperti seorang pekerja yang sedang membuat bangunan, maka kita milikilah visi yang paling jauh dan luas, kita tidak sekedar membangun keluarga sekolah tapi lebih dari itu.

    Untuk itu menjadi penting bagi kita untuk belajar. Dalam masyarakat Indonesia, jika kita umpamakan masyarakat Indonesia dalam sebuah album, maka sekurang-kurangnya ada 5 potret keluarga, 
    1.      Potret keluarga arena tinju
    Adalah satu keluarga dimana suami dan istri dalam kehidupan rumah tangga selalu diwaranai percekcokan. Ada orang yang mengatakan “Setiap di cek gak pernah cocok, makanya cekcok”. Tapi yang jelas dalam potret keluarga arena tinju ini, suami dan istri tidak pernah berada pada sudut yang sama, ketika suami berdiri di sudut merah, maka sang istri berdiri di sudut biru. Masing masing pihak selalu berusaha melancarkan aksinya untuk mengalahkan lawannya.
    2.      Potret keluarga Pasar
    Adalah satu keluarga dimana suami dan istri dalam kehidupan rumah tangga mereka, mereka terlalu main itungan, masing-masing pihak tidak mau member lebih banyak kepada pasangan hidupnya atau masing-masing pihak tidak mau memberi sebelum mereka menerima. Masing-masing pihak merasa dirinyalah yang lebih banyak berkorban dalam rumah tangganya, apakah itu waktu, tenaga, fikiran, dll. Sehingga ketika seorang istri ngambek kepada suaminya, ia akan berkata, “akang ini enak ya, keluar rumah terus, saya ini kang, di rumah terus yang korban perasaan”. Disini si istri sedang ingin mengkomunikasikan kepada suaminya bahwa ia yang lebih banyak berkorban yaitu korban perasaan.
    3.      Potret keluarga Sekolah
    Adalah satu keluarga dimana suami, istri, dan seluruh anggota keluarganya dalam kehidupan rumah tangganya dipenuhi dengan warna warni, saling asah, saling asih, dan saling asuh. Saling asah berarti mereka saling memberi informasi saling membagi ilmu. Saling asih berarti mereka saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling asuh berarti saling dukung dan saling peduli.
    4.      Potret keluarga Rumah Sakit
    Adalah satu keluarga dimana pola hubungan suami dan istri dalam kehidupan rumah tangga mereka ditandai dengan pola seperti dokter dan pasien. Adakalanya pasien butuh dokter, tapi adakalanya juga dokter yang butuh pasien. Sangat bergantung dari status sosial ekonomi dari sang pasien. Kalau misalnya pasien berasal dari keluarga ekonomi rendah dan ia mendapatkan seorang dokter yang tidak mensyaratkan sejumlah uang muka untuk rawat inap, maka pada saat itulah ia merasa sang pasien butuh dokter. Dalam sebuah anekdot, dalam sebuah lelucon misalnya, dokter mengatakan “waduh bapak ini gimana, jantungnya udah busuk, bagaimana kalo jantungnya dicopot aja pak?” lalu sang pasien menjawab “iya pak dokter, yang penting sembuh”. Nah dalam titik ini bisa dilihat sang pasien sudah pasrah, jadi si pasien sudah lupa bahwa jika jantungnya di lepas, bukan hanya penyakitnya yang hilang, tapi lebih dari itu, nyawanya juga akan hilang. Akan tetapi jika si pasien berasal dari status ekonomi yang tinggi, maka ia tidak butuh dokter. Karena ia punya uang banyak, dengan uangnya ia bisa membayar banyak dokter pribadi. Bahkan ada seorang pasien di Indonesia, ia tidak hanya punya satu dokter pribadi tapi 13, untuk jantungnya sendiri, ginjalnya sendiri, paru-parunya sendiri, jadi sebenarnya sang pasien tidak punya dokter pribadi, yang punya dokter pribadi adalah organ-organ tubuhnya. Ketika ada salah satu anggota keluarganya terkena ekstasi dan dalam aliran darahnya sudah mengalir drug, dan dari hasil pemeriksaan dokter sudah positif. Maka dipanggilah si dokter itu “pak dokter, saya tidak mau wartawan sampai tau kasus anak saya, kalo wartawan sampai tau kasus anak saya, bapak akan saya pecat sebagai dokter pribadi saya” dan sang dokter hanya dapat mengatakan “iya, baik pak”. Disini kondisinya terbalik, bukan sang pasien butuh dokter tapi dokter yang butuh pasien. Sehingga ketika seorang istri di potret keluarga rumah sakit ini marah pada suaminya, ia akan berkata “halah, mas ini apa, kalo dulu mas gak nikah sama saya, ma situ miskin, mas kaya karena dikasih perusahaan sama orang tua saya, coba mas lihat, mobil, rumah, semua dari siapa mas? Dari orang tua saya”. Atau sebaliknya ketika suami marah, ia akan berkata “halah kamu ini apa, kalo dulu kamu tidak saya pungut jadi istri, kamu tuh jadi apa”. Mereka hidup bersama, tetapi mereka tidak saling angkat, tapi saling ungkit.
    5.      Potret keluarga Kuburan  
    Adalah satu keluarga dimana pola hubungan suami dan istri dalam kehidupan rumah tangga mereka selalu bersama, tapi mereka tidak pernah bertegur sapa. Jadi pola berumah tangga mereka, seperti bertetangganya dua buah kuburan, di bawah naungan pohon kamboja.

    Semoga, dalam kehidupan keluarga kita, kita bisa memilih potret keluarga terbaik, dan bisa mengantarkan seluruh anggota keluarga kita ke surga kelak. Aamiin …

    Jazakumullah khair buat yang telah memberi saya banyak file2 kajian tentang pernikahan dan rumah tangga, buat yang ingin memilikinya juga, silahkan coment disini, ada sekitar 1 Gb lebih....