Hehe postingan kemarin lagi galau masalah resign atau tetep kerja... waktu itu sempet hadir di acara yang diadakan kantor, temanya sii tentang wanita bekerja, tapi kok mendengar ucapan sang pembicara yang juga psikolog malah membuat saya ketar ketir mengenai pengasuhan anak, dan malah membuat saya pengen cepet2 resign dan tinggal di rumah saja... o ya akhir akhir ini saya juga ikut dalam group ummahat salaf yang rata-rata bahkan hampir semua dari mereka bekerja di rumah... banyak mereka mengelola online shop dan curhatan mereka mengenai bagaimana mreka mengurus anak, mulai dari nganter anak, ngecek hafalan mereka dan ngajar mengaji setiap hari, masak makanan yang enak enak dan bervariasi dan sesekali njenguk anak anak di pondok pesantren sambil nganter makanan kesukaannya...
kalo diturutin saya tiap hari sedih tiap baca postingan mereka di grup, hehe tapi saya coba ambil sisi positifnya, meniru kegiatan kegiatan mereka yang positif meski sepenuhnya gak bisa saya lakukan maksimal... tapi, let's do it... bisa kok sembari kerja kantoran...
kemarin pas awal ramadhan dateng ke kajian di Otoritas Jasa Keuangan, temanya tentang wanita juga, wanita bekerja, yang ngisi bunda neno warisman... menambah banyak charge saya dalam bekerja... salah satunya ketika beliau menyebutkan salah satu hadits rasulullah ini :
Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan
ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau
bekerja untuk meraih keridaan Allah SWT. Suatu hari Rasulullah SAW
berjumpa dengan Sa'ad bin Mu'adz Al-Anshari. Ketika itu Rasul melihat
tangan Sa'ad melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti
terpanggang matahari. "Kenapa tanganmu?," tanya Rasul kepada Sa'ad.
"Wahai Rasulullah," jawab Sa'ad, "Tanganku seperti ini karena aku
mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang
menjadi tanggunganku". Seketika itu beliau mengambil tangan Sa'ad dan
menciumnya seraya berkata, "Inilah tangan yang tidak akan pernah
disentuh api neraka". Dalam kisah lain disebutkan bahwa ada seseorang
yang berjalan melalui tempat Rasulullah SAW. Orang tersebut sedang
bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat kemudian bertanya,
"Wahai Rasulullah, andaikata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan
jihad fi sabilillah, maka alangkah baiknya." Mendengar itu
Rasul pun menjawab, "Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang
masih kecil, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga fi sabilillah." (HR Ath-Thabrani).
semoga pekerjaan saya dikantor termasuk dalam kategori jihad fisabilillah... beribadah kepada Allah, membantu suami, membantu orang tua, dan membantu orang orang sekitar...
alhamdulillah bisnis online shop baju anak mulai menuai hasil di tahun ini semoga tahun kedepan juga makin maju dan makin sukses... masih bercita cita suatu saat bisnis ini sukses dan saya bisa punya banyak karyawan yang banyak...
atau opsi kedua, saya tetap bekerja ... tapi tidak di lapangan banteng lagi, pindah mendekat ke rumah, jadi dosen di sekitaran STAN atau STAN itu sendiri misalnya, jadi bisa gak full time di kantor, bisa ngantar jemput anak, bisa berbagi ilmu... bisa bekerja di kantor, ...
saya juga punya beberapa rencana untuk pendidikan anak saya,
rencananya ketika berusia dua tahun nanti ingin saya datangkan guru hafizh qur'an ke rumah, atau saya titipkan anak anak saya ke guru tersebut/sekolah hafizh qur'an... atau setidaknya ada beberapa jam dari waktu anak anak saya di rumah untuk mulai belajar alqur'an ...
alhamdulillah TPA di depan rumah sangat aktif di sore hari dengan banyak pengajar dan banyak murid, semoga nanti memudahkan mas harits dan anak anak saya untuk belajar mencintai alqur'an...
SEMANGAT BEKERJA
gambar dari sini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar