Ustz. Poppy Yuditya
Kuliah Akademi Orangtua Parenting Nabawiyah
Sabtu 20 Juli 2015
/
https://ihei.wordpress.com/2015/06/30/peranmu-surgamu/
Peran muslimah
Berapa jumlah perempuan disebut dlm Al Qur’an? Semua tercakup dr zaman
Nabi Adam sampai akhir zaman. Ternyata hanya 20 yg disebut secara
dzahir. Dari 20 tsb ternyata Allah hanya menyebut 1 nama saja, yakni
Maryam. 19 lainnya tak disebutkan.
Mengapa?
Krn akhlaqnya paling sempurna dan bisa jd hanya Maryam yg terbebas dari aib.
Ini bukan berarti yg lain tidak mulia, namun Allah jaga aib mereka.
Perempuan dlm Al Qur’an :
Belum menikah
Maryam, Ratu Balqis, 2 perempuan yg bertemu Nabi Musa, sdr perempuan nabi Musa,
Sdh menikah
Hawa, istri Nuh, istri Luth, Sarah, Hajar, Zulaikha, Asiyah, Istri
Imron, istri Zakaria, Hafsah, Aisyah, Zainab, istri abu Lahab, Khaulah
binti Tsa’labah
Ibu
Hawa, Sarah, ibunda musa, istri imron, istri Zakaria, Maryam
seringkali qt berpikir bahwa kita bs mendapatkan surga krn mendidik anak. Bgmn kalau kita blm punya anak?
Hipotesis ini tdk selalu tepat. Lihat perbandingannya : dalam Al
Qur’an yang terbanyak dibahas adalah peran istri, yakni sebanyak 54%.
Muslimah sbg pribadi 19% dan sbg ibu 27%.
Peran istri menempati porsi paling besar peran perempuan yang disebutkan Allah dalam Al Qur’an.
maka kita tersadar kembali akan makna hadits ini…
“Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad)
Kita berjuang keras utk menjadi ibu terbaik bagi anak2… Namun, simak hadits ini..
” … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan
seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum
wanita.
Para shahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?”
Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka bertanya
lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka kufur
(durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap
kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang
di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu
pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak
pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)
meski kita sering gondok dan kesal pd suami..tapi ingat2 bahwa ini smua utk keridhoan Allah.
Wanita surga tdk berpikir siapa yang salah..ia hanya berkata seperti dlm hadits berikut,
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?”
Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!”
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang
lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya
marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku
tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”
(HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah)
sangat jarang malaikat melaknat manusia, kecuali untuk urusan “kasur”. Beware…
seberat apapun..setiap peran yang ditetapkan Allah adalah untuk
kebaikan kita. Tidak ringan, tetapi ada kebaikan jangka panjang yg Allah
berikan.
jika anak2 melawan pd kita, tidak menurut dsb, jangan berpikir “anak ini harus diapakan”.
1. Tanya dulu pd diri sendiri, apakah sdh melakukan atau belum. Misal
kita bingung bgmn agar anak mau menghafal Qur’an. Sebelumnya, apakah
kita sdh menghafal juga?
2. Cek, bagaimana ketaatan kita pada suami
3. Periksa, bagaimana sholatmu? Bagaimana doamu?
Kesuksesan mendidik anak bukan krn teori parenting, tips2 mendidik anak dsb. Tapi krn Allah ridho.
So yg harus menjadi concern kita adlh bgmn membuat Allah ridho. Krn jika Allah ridho, Ia memberi segala yang kita inginkan.
Standar perempuan shalihah itu seperti perempuan2 shalihah yg tersebut dalam Al Qur’an.
kerangka taat dan menunaikan kewajiban/kebaikan pd suami adalah untuk
mendapatkan ridho Allah. Apakah setelahnya suami semakin sayang dan
cinta, itu hanyalah bonusnya
Penuhi inventory kepala kita dengan profil dan kisah2 istri shalihah.
Kisah 2 perempuan yang bertemu nabi Musa adlh kisah ttg perempuan
bekerja. Mrk bekerja krn menggantikan ayahnya yg sedang sakit. >>
wanita harus punya alasan untuk bekerja. Dan jika bekerja, tidak
ikhtilat (misal dinas luar dg rekan lawan jenis).
Ratu Balqis : pemimpin Negeri Saba’
meninggalkan kesombongan dan mudah menerima kebenaran
Ibunda Musa : rela berkorban untuk keselamatan anaknya (Nabi Musa)
kisah saudara perempuan nabi Musa : mengikuti peti Nabi Musa yang dihanyutkan di sungai Nil
menggambarkan sosok perempuan yg pintar, mampu bernegosiasi dan amanah.
Hawa berkhianat krn membujuk suaminya makan buah khuldi. Namun Hawa masuk surga krn ia bertaubat.
hati2 dengan bisik2 kita pd suami, krn bisa sangat mempengaruhinya.
Istri Nuh : tidak percaya pd suaminya saat ia membuat perahu, menjelekkan suami di depan anak2nya. Beware
istri Luth : melanggar amanah suami. Beware
Sarah : wanita yg sangat berharap punya anak. Jika ada keinginan dlm
diri kita untuk tidak memiliki anak (lagi), jangan2 ada yg bermasalah dg
fitrah kita.
Hajar : ibu menyusui, tdk tahu mau kemana saat bersama Nabi Ibrahim,
ditinggal sendirian entah dimana, dsb, namun tidak banyak bertanya.
jangan jadi ibu2 rempong
nabi Ibrahim hanya menjawab singkat2 saat Hajar bertanya. Sbg manusia
biasa, mungkin Ibrahim mau menjelaskan, tapi beliau sendiri tidak tahu
apa jawabannya.
Para suami seringkali semakin bingung dengan pertanyaan2 kita. Yang
dilakukan Khadijah saat Nabi bingung adalah menenangkannya, membawanya
ke tempat tidur dan menyelimutinya. Bukan memborbardirnya dengan
pertanyaan2
Hajar berlari bolak-balik antara Shafa-Marwah, pada posisi yang masih bisa mengawasi bayi Ismail.
Hikmahnya adalah jika ibu bekerja, pastikan pandangan mata tetap dapat
terjaga pada anak2 kita. 10 tahun pertama adalah fase sangat penting
dalam menumbuhkan tauhid anak.
Zulaikha : terpesona kerupawanan Nabi Yusuf dan menggodanya
jangan merasa aman dari fitnah selingkuh. tetap jaga diri dan mohon perlindungan Allah.
Asiyah istri Fir’aun :
kita tidak menanggung dosa suami, namun suami bertanggung jawab atas kita.
Maka permudahlah, permudahlah suami kita.
Jika suami kita zhalim, kita tetap bisa masuk surga. Tapi mungkin saja suami terganjal masuk surga karena kita.
istri Zakaria : istri mandul yg dapat memiliki anak dgn seijin Allah
Aisyah : difitnah, lalu minta ijin pada Nabi untuk keluar ke rumah ortunya.
saat mendapat fitnah, kita jangan terburu2 mengklarifikasi karena bisa saja isunya menjadi bola panas. Tenangkan diri dulu.
istri Abu Lahab : mengompori suami dlm kejahatan
dukunglah suami dlm kebaikan, bukan dlm kejahatan
Zainab : bercerai krn suami tdk mampu menaikkan dirinya, dan istri tdk menurunkan dirinya, pdhl keduanya adalah org yg sholeh.
pernikahan yg tdk bisa dipaksakan krn sudah diusahakan untuk setara tetap sulit sekali
tinggikan suami di hadapan anak2, jangan pernah menjelekkan
Istri imron : banyak berdoa selama mengandung agar dikaruniai anak yg sholeh dan menazarkannya untuk Allah
Menarik, rupanya dari semua perempuan yang disebut dalam Qur’an, tdk
ada tentang wanita yang sangat menginginkan punya suami. Tidak ada
keyakinan bahwa letak kebahagiaan adlh dg memiliki suami. Simak kisah
Maryam, Balqis dll. Mereka tetap bahagia meski tidak berpendamping.
jangan habiskan waktu berlebihan untuk pekerjaan2 rumah tangga. Memasak sampai 5 jam, menyetrika terlalu perfect dsb.
Krn kita juga punya kewajiban belajar dan berkarya (tilawah, baca kitab,
baca buku dll). Permudah pekerjaan, didik anak2 untuk mandiri.
Gak usah iri sama suami. Berbuat saja yang Lillah, yg terbaik untuk Allah.
Buatlah suami merasa tenteram (QS. Ar rum 21). note : cek lagi profil istri “setenang malam” dari kajian tafsir bersama ust.Herfi
Kita tdk akan ditanya ttg berapa uang kita untuk membantu suami, tp ditanya ttg rumah suami kita.
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan seorang laki-laki adalah
pemimpin dalam keluarga dan akan dimintai tanggungjawab atas
kepemimpinannya, dan WANITA adalah penanggung jawab terhadap RUMAH
SUAMINYA dan akan dimintai tanggungjawabnya serta pembantu adalah
penanggungjawab atas harta benda majikannya dan akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
>> bebas najis/tidak, rapi/tidak dll
perhatikan PRIORITAS dalam menjalankan peran kita :
1. Ilmu vs Amal
2. Wajib vs Sunnah
3. Quality vs Quantity
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu, hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan
yang benar.”. (QS. An Nisa : 9)
-end-
diresume oleh : Indra Fathiana