Bismillah...
pengalaman yang sangat menakjubkan, di tanggal 11-12 ramadhan ini...
Cerita
saya mulai dari senin sore tanggal 30 Juli 2012, sekitar pukul 15.00
tiba tiba saja ingin buang air kecil, setelah selesai menunaikan hajat,
dan ingin kembali ke ruang tamu membereskan sesuatu, eh serasa ada yang
mengalir begitu saja, sampai sampai menembus hingga baju luar saya, dan
terus mengalir bening. sempat kebingungan tapi kata sebelah rumah yang
baru saja melahirkan dua bulan lalu, itu itu tidak apa apa. mencoba sms
suami menjelaskan apa yang terjadi (karena dari hari ahad sudah sedikit
keluar flek cokelat), suami langsung minta saya kontrol ke bidan
terdekat, heehe padahal ahad sore kemarin baru saja kontrol di anter
suami dan kondisinya masih baik baik saja.
setelah mandi
dan shalat ashar saya masih santai santai saja, bermain bersama
anak-anak tetangga seperti biasanya, sambil menunggu ibu mandi untuk
pergi ke bidan, hehe suami sudah berkali kali telepon menanyakan hasil
analisis bu bidan tapi saya masih santai bermain dg anak anak...
dan
akhirnya sekitar jam 16.00 saya dan ibu pergi ke bidan, diperiksa
ternyata air ketuban sudah pecah, bu bidan berpesan semoga nanti malam
mulai "kerasa", dan jam berapapun nanti kerasa langsung kesini saja,
tapi jika nanti malam tidak terasa apa apa besok siang tetep harus
kembali ke bidan lagi karena batas waktu dari air ketuban pecah 24 jam
berarti senin sore jam 15.00.
senin malem ibu menemani
saya tidur, tapi semalaman tidak terjadi hal hal aneh, hanya gerak gerak
janin yang memang kenceng dan badan super pegel pegel... tapi
"kontraksi tiap 5 menit" seperti yang saya baca sebagai tanda melahirkan
"nihil" hingga akhirnya suami datamg sekitar jam 3.00 selasa dini hari,
hehe padahal ahad malem saya baru mengantarkan suami ke stasiun dan
bilang "akan bertemu 2 pekan lagi" karena ternyata pulang tiap pekan
saat ramadhan cukup melelahkan apalagi suami juga akan UAS di
kampusnya... tak disangka baru 1 hari berpisah eh ketemu lagi...
alhamdulillah...
selasa pagi suami mengawal saya jalan
jalan pagi di sekitar rumah ditemani keponakan saya... seperti biasa
menjadi komandan senam, bertugas menghitung gerakan gerakan yang saya
lakukan
hingga sekitar jam 9 pagi, tetap saja tidaak ada
rasa apapun... air yang keluar pun sudah tidak ada, akhirnya suami ke
bidan sendirian, menanyakan kondisi saya, tapi ternyata bu bidan tidak
ada dan berpesan kembali jam 12.00.
Ba'da dhuhur saya suami dan ibu ke bidan, di cek pembukaan,
ternyata nihil alias belu terjadi pembukaan. bu bidan pun akhirnya
menyarankan saya ke rumah sakit agar segera di tangani karena hampir 24
jam setelah air ketuban pecah tapi tidak terjadi apa apa.
sampailah
akhirnya di rumah sakit, saya langsung di infus di ruang UGD, saat itu
sekitar pukul 2 siang (beruntung saya sempet buang air kecil dulu,
karena ternyata setelah itu saya sudah sulit bangun dr tempat tidur)
setelah beberapa lama di ruang UGD saya di pindah ke ruang bersalin,
sekitar pukul 3 sore di cek pembukaan sudah pembukaan satu,
alhamdulillah lega sekali rasanya sudah pembukaan meski baru satu...
mseki sempet nangis kenceng banget pas di cek ...
setelah
itu saya diminta "ngemut" setengah tablet dan diletakan di bawah lidah
dengan dibantu suami, sempet takut krn saya paling gak bisa nelen
obat... tp alhamdulillah bisa. setelah itu saya kembali diminta minum 2
buah tablet ... kalo yang ini saya bener2 nyerah untuk menelannya
langsung, akhirnya budhe dengan sigap menggerusnya dan meminumkannya,
dibantu ibu.
setelah itu rasa nyeri mules dan super sensaional semakin berasa, sudah lima menit sekali bahkan mungkin lebih dekat dari itu,
saat
itu saya diminta posisi miring kiri secara terus menerus saat rasa itu
datang, saat saya minta pindah posisi ke kanan karena rasa super pegel
dan nyeri, kata perawatnya boleh tapi jangan lama lama, karena posisi
kiri lebih bagus dan memudahkan bayi menempuh jalan lahirnya. mendengar
itu saya pun urung mempindahkan posisi meski rasanya sudah luar
biasa....
saat kontraksi demi kontraksi terjadi hampir
tiap lima menit itu, rasa lelah menyerang, rasa dalam diri sudah ingin
menyerah saja dan sempat merasa tidak kuat. beruntung suami dan ibu
dengan setia memotivasi dan rela saya cubit cubit.
Ba'da maghrib (atau sebelumnya ya, saya lupa) saat saya kembali
merasa sudah tidak kuat lagi dan teriak teriak, perawat ngecek
pembukaan ternyata sudah pembukaan 6-7, alhamdulillah saya jadi semakin
termotivasi dan semangat untuk tetap bertahan... dan sekitar setengah
tujuh saya sudah tidak bisa menahan buang air kecil dan akhirnya
"ngompol" setelah itu diikuti rasa ingin "BAB"... dan akhirnya mengejan
beberapa kali, Muhammad Harits Abdullah keluar diikuti adzan isya...
rasa sakitpun seperti hilang mendengar suara tangisannya... Bahagia
sekali rasanya...
saya tidak sempat IMD, karena abdullah langsung dibawa sama perawat dan dibersihkan, sedang saya di jahit,
skitar
pukul 9 malam saya dipindahkan ke ruang rawat inap, dan abdullah baru
di antar ke ruangan saya sekitar pukul 10.30 malam, alhamdulillah
abdullah langsung bisa menyusu... semoga Muhammad Harits Abdullah
menjadi anak yang shalih dan menjadi penyejuk mata bagi kedua orang tua
dan lingkungannya...
sedikit tips menjelang melahirkan,
sampaikan
ilmu ilmu yang kita baca tentang melahirkan ke orang-orang terdekat
yang kiranya akan mendampingi persalinan kita, (suami atau ibu misalnya)
karena bisa jadi saat proses persalinan itu karena rasa sakitnya kita
jadi lupa (he ini yang saya alami, beruntung suami sudah banyak tau krn
sudah banyak membaca dan bertanya dan setiap saya pulang senam dan
membaca artikel selalu saya sampaikan kembali ke suami pesan
instrukturnya)
usahakan banyak gerak, hamil tua memang
jadi sering ngantuk, apalagi kalo siang siang, tapi usahakan jangan
banyak tidur dan bermalas malasan,
lakukan jalan pagi,
setiap hari, senam hamil, dan gerakan ke atas ke bawah memegang dinding
tapi dengan posisi kaki tidak jinjit (kata instruktur senam hamil ini
pengganti ngepel jongkok)
rutin laksanakan senam hamil dan pernafasan, biar nanti pas kontraksi sudah bisa mengatur nafas dengan baik...saat kontraksi datang lakukan ambil nafas panjang dan lepaskan perlahan untuk menahan rasa sakitnya, sambil terus berdzikir ya
saat
kontraksi dan nyeri datang sudah lima menit sekali, usahakan tetap
miring kiri (kata perawat memudahkan bayi mencari jalan lahirnya)
jangan
sesekali mengejan saat kontraksi datang sebelum ada instruksi dari
perawat atau dari dokter, karena bisa mengakibatkan robek(ini perlu
disampaikan ke pendamping kita, karena saat kontraksi rasanya ingin
sekali mengejan untk menahan rasa sakit itu, jadi perlu orang disamping
kita untuk selalu mengingatkan)
saat sudah posisi
melahirkan mengejan sekuat tenaga, dan jangan sesekali mengangkat
pantat, karena bisa mengakibat kan robekan juga
jika ingin
IMD, sampaikan ke dokter bidan atau perawat yang menangani persalinan
kita, hehe saya lupa menyampaikan, beruntung abdullah mau menyusu dengan
pintar...
semoga catatan ini bermanfaat, buat mbak mbak
yang lebih berpengalaman mohon di tambahkandan dikoreksi...buat temen
temnku yang mau melahirkan semoga lancar dan penuh berkah ya ...
semangat ...